Airlangga Minta Pelaku Pasar Tenang, Klaim Fundamental Indonesia Tetap Solid

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pernyataan untuk menenangkan para pelaku pasar, setelah terjadinya aksi demonstrasi besar hingga penjarahan dalam beberapa hari terakhir. Ia membeberkan sejumlah data dan menyatakan bahwa kondisi fundamental Indonesia tetap solid.

Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak memerah pada pembukaan perdagangan Senin (1/9/2025) di level 7.620,10. Angka itu mengalami pelemahan lebih dari 2 persen dari perdagangan sebelumnya yang ditutup di level 7.830,49.

“Peristiwa ini tentu merupakan pukulan berat bagi bangsa di tengah upaya membangun ekonomi yang kokoh dan berdaulat. Dan tentu bisa dipahami pendapat, kekhawatiran, dan ketidakpastian yang dirasakan oleh masyarakat, investor, dan pelaku pasar. Namun, kita harap masyarakat untuk menjaga suasana,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Airlangga menerangkan sejumlah hal berkaitan dengan kondisi perekonomian dan bursa secara nasional. Ia mengeklaim, secara fundamental, kondisi Indonesia masih cukup baik.

“Dari segi fundamental, ini menjadi penting karena tentu kita paham bahwa pasar modal ada dua hal penting, fundamental dan sentimental. Namun, saya ingin tegaskan bahwa secara fundamental Indonesia mempunyai ketahanan yang solid,” ungkapnya.

Hal itu terlihat dari kinerja ekonomi pada kuartal II 2025 tumbuh 5,12 persen secara year on year (yoy) dengan berbagai indikator utama yang menopangnya. Airlangga menyebut data purchasing manajer index (PMI) Manufaktur bergerak positif. Pada hari ini, ia telah me-monitor bahwa PMI manufaktur Indonesia sudah berbalik ke level di atas 50 persen, tepatnya yakni di angka 51,5 persen, didukung oleh ekspansi output dan permintaan baru yang bulan Juli kemarin di level 49,2.

“Kemudian, IHSG kemarin juga momentumnya selama minggu kemarin mencapai all time high, kita ketahui di tanggal 25 Agustus indeksnya 7.926, menguat 0,87 persen, di 28 Agustus 7.952 menguat 0,2 persen. Dan kemarin pada Jumat saat demo besar itu turun 1,53 persen atau 7.830,” jelasnya.

Airlangga melanjutkan, data inflasi juga dinilai terkendali di kisaran 2,5 plus minus 1 persen, yakni di level 2,37 persen. Sementara, pergerakan rupiah cenderung stabil di angka Rp 16.490 per dolar AS, terdepresiasi 2,35 persen secara year to date (ytd).

“Neraca perdagangan juga konsisten surplus, dan hari ini juga akan keluar angka yang relatif baik. Kemudian, konsumsi domestik masih kuat, mobilitas masyarakat tetap tinggi, kenaikan belanja retail baik offline maupun online naik, dan Pemerintah terus mendorong stimulus untuk daya beli, terutama menjelang nanti Natal dan Tahun Baru, dan bulan Agustus ini program diskon 17 persen di perusahaan-perusahaan ritel juga berjalan dan menjadi event yang meningkatkan perdagangan,” jelasnya.

Adapun, dari segi investasi, impor barang modal tumbuh kuat sebesar 32,5 persen di kuartal II 2025. Industri positif sejalan dengan PMI mengalami pertumbuhan 5,08 persen secara yoy pada kuartal II, yang artinya ekspansi potensial di kuartal III 2025. Kemudian terjadi perputaran uang dan transaksi di berbagai provinsi menunjukkan tingginya tingkat pertumbuhan dan aktivitas ekonomi secara spasial.

“Terkait dengan situasi terkini dengan fundamental ekonomi yang solid Pemerintah yakin dampak dan dinamika sosial politik yang terjadi terhadap ekonomi, harapannya bersifat jangka pendek dan Pemerintah terus mendorong optimisme untuk jangka menengah dan jangka panjang,” ujarnya.

Airlangga melanjutkan, untuk mencapai target 5—5,2 persen pertumbuhan ekonomi, Pemerintah terus menyiapkan strategi ke depan, yang mana pada semester II 2025 kenaikan investasi diharapkan bisa mencapai di atas Rp 900 triliun. Ia menyebut ada beberapa stimulus yang didorong untuk semester II 2025. Dengan sederet data yang dinilai cukup solid tersebut, Airlangga menekankan agar masyarakat, terutama pelaku pasar bisa lebih tenang dalam menghadapi dinamika domestik.

“Untuk pelaku pasar modal, saya ingin menegaskan bahwa Pemerintah mempunyai kapasitas dan komitmen untuk menjaga stabillitas ekonomi,” tegasnya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |