Home > Kebijakan Monday, 10 Mar 2025, 21:30 WIB
Strategi ASDP berpotensi menjadi tulang punggung pemerataan ekonomi Indonesia jika diimplementasikan secara konsisten.

ShippingCargo.co.id, Jakarta—PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) baru-baru ini menggalang strategi baru memperluas jangkauan layanan kapal Roll-on/Roll-off (Ro-Ro). Strategi ini ditempuh guna memperkuat konektivitas antarpulau dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Langkah ini mencakup penambahan rute baru, penguatan armada, serta integrasi layanan logistik berbasis digital untuk menjawab tantangan distribusi barang dan mobilitas masyarakat di wilayah terpencil. Oleh karena itu, ASDP berencana membuka rute-rute strategis di Kawasan Indonesia Timur, seperti penghubung Sulawesi-Maluku-Papua, untuk mengurangi ketergantungan pada transportasi udara yang mahal.
Solusi yang digunakan di antaranya cukup beragam. ASDP coba mengembangkan inovasi-inovasi terbaru seperti platform digital terintegrasi untuk pemesanan tiket online, pelacakan kapal real-time, serta layanan *e-trucking* yang terhubung dengan pelabuhan, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan menarik minat pelaku usaha logistik.
Pembangunan dermaga baru dan peningkatan kapasitas pelabuhan eksisting menjadi fokus utama. ASDP merenovasi fasilitas di pelabuhan kecil seperti Ternate dan Merauke untuk menampung kapal Ro-Ro berkapasitas besar. Armada juga ditambah dengan kapal ramah lingkungan berteknologi *dual-fuel* (solar-LNG) guna mengurangi emisi dan biaya operasional.
ASDP menggandeng perusahaan logistik swasta seperti J&T dan Pos Indonesia untuk mengoptimalkan distribusi barang via jalur laut. Kerja sama dengan pemerintah daerah juga ditingkatkan, terutama dalam pembiayaan infrastruktur dan subsidi tiket untuk komoditas pokok. Skema *public-private partnership* (PPP) diprioritaskan untuk proyek pelabuhan di wilayah berpotensi ekonomi tinggi.
Meski ambisius, ASDP menghadapi persaingan ketat dengan moda transportasi darat dan udara yang semakin terjangkau. Di Sumatra dan Jawa, layanan kapal Ro-Ro harus bersaing dengan tol laut dan angkutan truk. Faktor cuaca ekstrem di wilayah timur juga kerap mengganggu jadwal pelayaran, berpotensi menurunkan kepercayaan pengguna jasa.
Pemerintah mendukung ekspansi ASDP melalui insentif fiskal dan percepatan perizinan. Program Kemitraan BUMN dengan UMKM maritim digalakkan untuk memperkuat rantai pasok lokal, seperti penyediaan bahan baku kapal dan jasa perawatan pelabuhan. Selain itu, skema *cross-subsidy* diterapkan untuk menyeimbangkan harga tiket antara rute padat dan sepi.
Ekspansi ini diproyeksikan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, mulai dari sektor pelayaran hingga logistik pendukung. Peningkatan akses distribusi juga diharapkan menekan harga barang di daerah tertinggal dan mendorong pertumbuhan UMKM berbasis kelautan.
Strategi ASDP berpotensi menjadi tulang punggung pemerataan ekonomi Indonesia jika diimplementasikan secara konsisten. Namun, keberhasilannya bergantung pada sinergi kebijakan pusat-daerah, kesiapan infrastruktur, serta kemampuan mengelola risiko operasional di wilayah geografis kompleks. Tantangan terbesar adalah memastikan layanan Ro-Ro tidak hanya menjadi simbol konektivitas, tetapi benar-benar menghadirkan solusi berkelanjutan bagi masyarakat dan bisnis di pelosok Nusantara.