Home > Nasional Friday, 30 May 2025, 09:18 WIB
Sejumlah kejadian bencana yang melanda berbagai daerah di Tanah Air hingga Kamis (29/5). Banjir dan banjir rob menjadi peristiwa dominan, sementara kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sejumlah kejadian bencana yang melanda berbagai daerah di Tanah Air hingga Kamis (29/5). Banjir dan banjir rob menjadi peristiwa dominan, sementara kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai muncul seiring meningkatnya suhu di sejumlah wilayah.
Kalimantan Timur: Puluhan Rumah di Sepaku Tergenang Banjir
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, sejak Selasa (27/5) dini hari hingga sore menyebabkan sungai meluap dan merendam kawasan permukiman. Air sempat naik hingga 30–40 cm, menggenangi 25 rumah milik 25 kepala keluarga (70 jiwa). BPBD bersama instansi terkait telah melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi. Banjir mulai surut pada Rabu (28/5).
Jawa Timur: Banjir Rob Landa Pesisir Sampang
Wilayah pesisir Kabupaten Sampang, Jawa Timur, juga terdampak banjir rob akibat pasang laut. Air laut menggenangi pemukiman warga di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang. Sebanyak 75 rumah terdampak. BPBD bersama tim gabungan melakukan asesmen dan menyalurkan bantuan logistik. Cuaca terkini cerah berawan, dan genangan mulai menyusut.
NTB: Tambak Warga di Bima Terendam
Di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, banjir rob merendam sekitar 31 hektare tambak ikan dan udang di Kecamatan Bolo, Woha, dan Palibelo. Tambak bandeng siap panen ikut terdampak. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material cukup besar. Satu akses jalan juga tergenang. BPBD setempat terus melakukan pemantauan, sementara warga mulai memperbaiki tambak.
Bengkulu: Karhutla Hanguskan Lahan Sawit
Di Desa Rawa Mulya, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, karhutla melanda lahan sawit seluas 15–20 hektare sejak Minggu (25/5). Diduga, kebakaran dipicu cuaca panas dan angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Hingga Rabu (28/5), titik api masih tampak, namun upaya pemadaman terus dilakukan. Petugas menggunakan sumber air dari sumur gali dan membuat drainase sebagai langkah pengendalian.
BNPB mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana, khususnya banjir dan kebakaran lahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. “Kesiapsiagaan menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana,” tegas Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. Warga diimbau rutin membersihkan saluran air, menjaga kebersihan lingkungan, serta menyiapkan tas siaga dan rencana evakuasi darurat di tingkat rumah dan komunitas.