Ilmuwan Temukan Penyebab Utama Diare, Si Penyakit Usus

1 day ago 7
hellosehathellosehat

Bayangkan perut Anda sebagai kota yang ramai, penuh dengan aktivitas. Kota ini dipenuhi oleh triliunan penghuni kecil—mikroorganisme yang meliputi bakteri, virus, dan bahkan makhluk yang disebut protista.

Bersama-sama, mereka membentuk apa yang dikenal sebagai mikrobiota usus.

Sementara beberapa makhluk mikroskopis ini dapat menyebabkan bahaya, banyak yang merupakan warga yang membantu yang bekerja keras untuk menjaga kita tetap sehat.

Salah satu penghuni kota usus yang paling menarik—dan misterius—ini adalah protista kecil yang disebut Blastocystis.

Sama seperti manusia, Blastocystis hadir dalam berbagai "jenis," atau subtipe, dan masing-masing berperilaku dengan caranya sendiri.

Beberapa dari mereka damai dan bahkan dapat membantu tubuh kita. Namun, yang lain bisa menjadi pembuat onar.

Di Singapura, para ilmuwan telah mempelajari subtipe tertentu yang disebut Blastocystis ST7. Versi Blastocystis ini lebih umum di Asia daripada di negara-negara Barat, dan telah dikaitkan dengan masalah perut, terutama diare.

Selama bertahun-tahun, dokter dan peneliti tidak yakin bagaimana ST7 menyebabkan masalah di usus.

Misteri itu kini mulai terungkap, berkat penelitian baru dari Universitas Nasional Singapura.

Dipimpin oleh Profesor Nicholas Gascoigne dan Associate Professor Kevin Tan, dengan kerja utama dari Dr. Lukasz Wojciech, tim tersebut menemukan bahwa Blastocystis ST7 menghasilkan zat khusus yang disebut indole-3-acetyldehyde—atau singkatnya I3AA.

Apa fungsi I3AA? Bayangkan saja seperti pesan buruk yang disebarkan di usus.

Ia membingungkan sistem kekebalan tubuh kita—tim pertahanan alami kita—dan menyebabkannya bereaksi berlebihan.

Alih-alih menjaga kedamaian, sistem kekebalan tubuh malah mulai menyerang bakteri yang ramah dan membantu.

Reaksi berlebihan ini menyebabkan peradangan, yang menyebabkan sakit perut, iritasi, dan masalah usus lainnya.

Penemuan ini merupakan terobosan besar. Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan memahami dengan jelas bagaimana subtipe Blastocystis ini menciptakan kekacauan di usus dengan memproduksi I3AA.

Namun, di sinilah hal itu menjadi sangat menarik—dan penuh harapan.

Para peneliti juga menemukan bahwa bakteri baik tertentu, terutama yang termasuk dalam famili lactobacillus, dapat membantu menenangkan badai.

Laktobacilli umumnya ditemukan dalam makanan fermentasi seperti yogurt dan keju.

Bakteri baik ini tampaknya melawan efek I3AA, membantu sistem kekebalan tubuh tetap seimbang dan mengurangi peradangan.

Secara lebih sederhana, jika Blastocystis ST7 adalah pembuat onar di usus Anda, lactobacilli dari makanan seperti yogurt mungkin menjadi penjaga perdamaian—mengembalikan ketenangan dan menjaga kota tetap berjalan lancar.

Hal ini membuka kemungkinan baru. Alih-alih hanya berfokus pada membunuh mikroba berbahaya, perawatan di masa mendatang mungkin melibatkan penambahan lebih banyak mikroba bermanfaat—seperti mengonsumsi makanan probiotik tertentu atau mengembangkan suplemen yang dirancang khusus untuk meningkatkan kesehatan usus.

Tim peneliti tidak berhenti di sini. Mereka sekarang sedang menyelidiki apakah I3AA hanya dibuat oleh ST7 atau ditemukan juga pada mikroba berbahaya lainnya.

Mereka juga ingin mempelajari jenis laktobasilus mana yang paling baik dalam menghentikan peradangan yang disebabkan oleh I3AA, yang dapat mengarah pada pengobatan baru.

Kisah ini adalah pengingat betapa pentingnya dunia kecil di dalam diri kita.

Usus kita lebih dari sekadar tempat makanan dicerna—itu adalah sistem yang rumit dan halus yang memengaruhi seluruh kesejahteraan kita.

Memahami mikroba mana yang membantu kita dan mana yang menyakiti kita dapat membimbing kita menuju kesehatan yang lebih baik melalui makanan, sains, dan kebiasaan sederhana.

Jadi, lain kali Anda menikmati sesendok yogurt atau sepotong keju, ingatlah: Anda mungkin memberi makan pembantu kecil yang menjaga kota usus Anda tetap aman dan kuat.

Penelitian ini dipublikasikan di The EMBO Journal dan menambahkan bagian penting lainnya pada teka-teki yang berkembang tentang bagaimana mikrobioma usus kita membentuk kesehatan kita setiap hari.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |