Home > Mobil Monday, 06 Oct 2025, 08:43 WIB
Pertumbuhan ekspor dan submerek baru seperti Denza dan Fang Cheng Bao jadi penopang utama

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Penjualan BYD Group pada September 2025 mengalami penurunan 5,9% menjadi 393.060 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini memperpanjang tren stagnasi yang sudah berlangsung sejak Juli dan Agustus, ketika angka penjualan BYD relatif datar.
Mengutip CarNewsChina, berdasarkan data dari China EV DataTracker, penyebab utama penurunan tersebut berasal dari performa merek BYD itu sendiri, yang anjlok 11,4% pada September, setelah sebelumnya juga turun 3,6% di Agustus.
Di pasar domestik, BYD menghadapi tekanan berat akibat perang harga mobil listrik di China yang telah mencapai titik terendah. Banyak produsen kini tak lagi mampu menurunkan harga tanpa mengorbankan margin keuntungan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Selama tiga bulan terakhir, penjualan BYD di pasar China turun rata-rata 20%, menandakan tekanan kompetitif yang signifikan. Faktor lain yang memperburuk situasi adalah penurunan penjualan mobil plug-in hybrid (PHEV) yang merosot 25,6% menjadi 188.010 unit pada September penurunan yang terjadi enam bulan berturut-turut sejak April.
Meski begitu, performa BYD tidak jatuh lebih dalam berkat tiga faktor utama: pertumbuhan submerek baru, peningkatan penjualan mobil listrik murni (BEV), serta lonjakan ekspor global.
- Fang Cheng Bao, merek SUV tangguh milik BYD, mencatat lonjakan penjualan hingga 345% menjadi 24.121 unit.
- Denza, yang berfokus pada segmen premium, naik 20,5% menjadi 12.407 unit.
- Yangwang, merek supercar listrik, tumbuh 145% dengan total 758 unit terjual.

Selain itu, penjualan BEV BYD naik 24,3% menjadi 205.050 unit secara tahunan. Sementara di pasar luar negeri, BYD mencatat 71.256 unit terjual pada September, meningkat 115,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekspor ini didukung oleh armada kapal pengangkut baru BYD, termasuk kapal terbaru BYD Jinan, yang memperkuat kapasitas pengiriman global hingga satu juta kendaraan per tahun.
Secara keseluruhan, pada kuartal ketiga 2025 BYD Group menjual 1.105.591 kendaraan di seluruh dunia, turun 2,1% dibandingkan tahun lalu menjadi penurunan kuartalan pertama sejak 2020. Dari jumlah tersebut, ekspor mencapai 232.806 unit (naik 146,4%), sementara penjualan PHEV turun 23,7% dan BEV justru naik 31,4%.
Penurunan BYD terjadi di saat para pesaing domestik justru mencatat rekor. Leapmotor untuk pertama kalinya menembus 60.000 unit per bulan, sementara Nio, Xiaomi, dan Xpeng juga mencatat rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah mereka.
Di sisi lain, Geely yang sering dijuluki “Volkswagen-nya China” karena banyaknya submerek menjual 442.672 kendaraan listrik (BEV + PHEV) pada Q3 2025, melonjak 96,2% berkat performa kuat dari lini Geely Galaxy.