Home > Nasional Tuesday, 10 Dec 2024, 19:38 WIB
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik di salah satu ruangan kantor BKPSDM Kota Depok.
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Peristiwa kebakaran terjadi di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM), lantai 8 Gedung Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Selasa (10/12/2024), pukul 09.30 WIB.
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik di salah satu ruangan kantor BKPSDM Kota Depok.
"Kejadian peristiwa kebakaran di kantor BKPSDM, penyebabnya, diduga kegagalan instalasi listrik," terang Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Tesy Haryanti, Selasa (10/12/2024).
Petugas Damkar menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) untuk menjinakkan api. Api bisa dipadamkan dan dinyatakan aman terkendali pada pukul 10.30 WIB.
"Kebakaran skala kecil. Saya memastikan tak ada korban jiwa atas insiden ini. Karyawan yang sempat dievakuasi ke luar gedung sudah kembali beraktivitas normal," tegas Tessy.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Manto, kebakaran pertama kali diketahui dari asap yang keluar di gudang penyimpanan arsip lantai 8 kantor BKPSDM Kota Depok.
“Salah satu pegawai kebersihan melihat asap mencurigakan di gudang arsip. Alhamdulillah, api belum sempat membesar. Pegawai tersebut langsung menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan melapor ke petugas pemadam kebakaran,” jelas Manto.
Respons cepat ini berhasil membatasi kerusakan akibat kebakaran, yang hanya melahap sekitar 10 persen area gudang arsip.
Gedung Baleka 2 merupakan bangunan penting dengan 10 lantai yang menampung 13 kantor dinas. Untuk itu, Manto memastikan akan ada evaluasi mendalam terhadap sistem pengamanan gedung, termasuk prosedur keselamatan kebakaran.
“Kami akan mengevaluasi ulang sistem keamanan, terutama di area yang menyimpan dokumen penting. Tujuannya adalah untuk meminimalkan potensi insiden serupa di masa depan,” tegasnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Depok juga menjanjikan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab kebakaran.
"Indikasi awal menunjukkan adanya korsleting listrik, tetapi kami akan memastikan semua aspek diperiksa dengan saksama. Keamanan dan kenyamanan pegawai tetap menjadi prioritas utama kami,” tutur Manto. (***)