REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperkuat komitmen mendukung target swasembada pangan nasional melalui pengembangan inovasi pertanian. Upaya ini diwujudkan lewat ajang FertInnovation Challenge 2025 yang digelar bersama Indonesia Agrichemical Research Institute (IARI).
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menegaskan, inovasi menjadi kunci untuk mendorong ketahanan dan kemandirian pangan nasional. Pemerintah telah menetapkan target swasembada pangan dan mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Oleh karena itu, Pupuk Indonesia memberikan peluang selebar-lebarnya bagi para talenta muda, peneliti, startup, hingga profesional untuk bisa berkontribusi mendukung target tersebut melalui ide-ide riset dan teknologi di bidang pertanian dan pangan,” ujar Rahmad di Jakarta, dikutip Jumat (17/10/2025).
Rahmad menjelaskan, swasembada pangan kini menjadi agenda prioritas pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pangan Nasional 2025–2029. Peningkatan anggaran serta program perluasan lahan menjadi langkah konkret dalam memperkuat produksi pangan domestik.
Ia menambahkan, program FertInnovation Challenge menjadi wadah untuk menciptakan solusi riset dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian. “Saya berharap FertInnovation Challenge 2025 bersama Indonesia Agrichemical Research Institute tidak sekadar menjadi ajang kompetisi ide, tetapi berkembang menjadi ekosistem inovasi berkelanjutan yang mendorong efisiensi, memperkuat daya saing, dan menjaga relevansi kita semua dalam menghadapi dinamika global,” kata Rahmad.
Pupuk Indonesia menilai, inovasi yang relevan terhadap kebutuhan industri serta kesiapan teknologi menjadi kunci menuju pertanian modern dan berkelanjutan. Melalui riset terapan dan adopsi teknologi seperti sensor, kecerdasan buatan, serta Internet of Things (IoT), transformasi sektor pangan diharapkan makin cepat.
Tahun ini, FertInnovation Challenge 2025 mengusung tema “Cultivating Innovation, Achieving Food Self-Sufficiency”. Program dibuka sejak 6 Oktober hingga 20 November 2025 dengan empat kategori utama, yakni Precision Agriculture & Digital Farming, Climate-Resilient & Sustainable Fertilizer, AI-Driven Agri Supply Chain, serta Process & Plant Engineering.
Seleksi makalah akan dilakukan berjenjang mulai dari Top 1.000, Top 10, hingga Final Pitching sebelum penyerahan penghargaan pada Desember mendatang. Ide terbaik akan diinkubasi dalam program Pupuk Indonesia Grup untuk potensi komersialisasi, disertai hadiah, akses mentoring, peluang magang, serta kolaborasi riset lanjutan.
Sejak pertama kali digelar pada 2021, ajang ini telah menarik lebih dari 1.300 ide inovasi dan melibatkan 37 mitra lembaga. “Melalui ajang ini kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif demi terus melahirkan inovasi-inovasi yang berkelanjutan bagi bangsa Indonesia yang lebih maju,” ujar Rahmad.