Samarinda (ANTARA) - Pengusaha Kaltim dan Brunei Darussalam menyepakati perjanjian kerja sama perdagangan yang dituangkan dalam nota kesepahaman antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Samarinda dengan Indonesian Business Chamber (IBC) in Brunei Darussalam.
Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan langsung Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI Bandar Seri Begawan Prof Dr Achmad Ubaedillah dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji di Hotel Mercure Samarinda, Kamis.
Duta Besar Achmad Ubaedillah berharap setelah penandatanganan ini segera ada tindak lanjut dari Kesepahaman yang telah ditandatangani.
“Mudah-mudahan setelah MoU ini ada transaksi, ada pernikahan, tidak lama-lama pacaran saja” ucap Duta Besar Achmad Ubaedillah setengah bercanda pada Business Forum Indonesia - Brunei Darussalam yang dilanjutkan dengan pertemuan bisnis antara pengusaha Kaltim dan Brunei Darussalam.
Dubes Achmad Ubaedillah bersyukur bisa membawa puluhan pengusaha Brunei Darussalam ke Kaltim.
“Mereka bukan kaleng-kaleng. Mereka riil pengusaha. Kalau Dubes tugasnya seperti Mak Comblang saja,” kata Dubes Achmad Ubaedillah.
Ke depan diharapkan konektivitas Kaltim dan Brunei Darussalam terbangun lebih baik. Saat ini sudah ada penerbangan dua kali seminggu ke Brunei Darussalam.
Selanjutnya diharapkan konektivitas darat dan laut juga bisa terbangun sehingga bisa membantu kelanjutan kerja sama Kaltim dan Brunei.
“Mudah-mudahan selanjutnya barang-barang yang diperlukan warga Brunei bisa langsung diterima dengan harga yang kompetitif. Tidak tertahan di Malaysia, atau harus berputar dulu ke Singapura,” harap Dubes Achmad Ubaedillah.
Kepada para pengusaha Brunei Darussalam, Wagub Kaltim Seno Aji memaparkan berbagai potensi investasi di Kaltim.
Ia mengatakan peluang besar investasi di Kaltim masih terbuka di sektor perminyakan (oil and gas) dan tambang batu bara (coal mining).Potensi lain yang disebutkan Wagub Seno Aji adalah pasir kuarsa yang stoknya di Kaltim ditaksir sekitar 140 miliar ton.
Tawaran lain yang disampaikan Wagub Seno adalah hilirisasi industri. Terutama dalam pengolahan sawit. Pasalnya di Kaltim terdapat 3 juta hektare lahan yang disiapkan untuk perkebunan sawit. Dari jumlah itu, 1,5 juta hektare sudah ditanami.
"CPO dari Kaltim besar sekali. Selama ini diekspor. Kami akan buat hilirisasi dan industri berbagai produk turunan sawit. Pengusaha Brunei bisa lihat peluang usaha di sana," pesan Wagub Seno.
Selain itu, dalam waktu dekat ibu kota negara Indonesia akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara. Untuk itu perlu investasi bidang suprastruktur, infrastruktur dan kuliner. Ini sangat menarik agar para pengusaha Brunei bisa menanam investasi di Kaltim.
"Kaltim sangat kondusif. Tidak pernah terjadi konflik karena isu sara. Kaltim provinsi yang sangat kondusif dan siap menerima investasi," terang Wagub mempromosikan Kaltim.
Orang nomor dua di Kaltim itu berterima kasih kepada Dubes Achmad Ubaedillah yang telah membawa sekitar 30 pengusaha Brunei ke Kaltim.
"Kami menunggu, mudah-mudahan tahun depan sudah ada investasi Brunei di Kaltim," harap Wagub.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Kaltim 6,17 persen. Dia berharap tahun depan atau 2027 nanti pertumbuhan ekonomi Kaltim bisa tembus 7,5 persen bahkan 8 persen.
"Memang kita perlu lompatan besar dengan memperbanyak kerja sama bisnis, salah satunya dengan Brunei Darussalam," jelas Wagub.
Dia juga berharap agar para pengusaha Brunei Darussalam membelanjakan uang mereka untuk kuliner dan membeli produk UMKM Kaltim.
***1***
sumber : https://branda.antaranews.com/getapi/Nm5mM3FiTVM3SXdiOVpRcDhjQlpFeTFkSkxkUFZlVUhjaU9DejlPV0MzL1YxOTNaRkxyVXlVNmRrMXJ1UU5vTzNqRmhzSWRodmRSUHY3RmlrQmoya0VaWjFacFBiWHlFOUdwM25CSXlTc0k9