Jumat 08 Aug 2025 08:00 WIB
Komunitas Yahudi Ortodoks menentang kebijakan wajib militer dari Israel.
Red: Edwin Dwi Putranto

Seorang warga Yahudi ultra-Ortodoks terjatuh saat aparat membubarkan aksi blokir jalan menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Aksi menolak kebijakan wajib militer di Israel berakhir ricuh. Komunitas Yahudi Ortodoks menolak langkah pemerintah yang mewajibkan mahasiswa seminari untuk menjalani wajib militer. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Warga Yahudi ultra-Ortodoks bertahan dari hujaman meriam air yang ditembakkan aparat untuk membubarkan aksi blokir jalan menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Aksi menolak kebijakan wajib militer di Israel berakhir ricuh. Komunitas Yahudi Ortodoks menolak langkah pemerintah yang mewajibkan mahasiswa seminari untuk menjalani wajib militer. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Polisi berusaha membubarkan aksi blokir jalan yang dilakukan warga Yahudi ultra-Ortodoks saat demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Aksi menolak kebijakan wajib militer di Israel berakhir ricuh. Komunitas Yahudi Ortodoks menolak langkah pemerintah yang mewajibkan mahasiswa seminari untuk menjalani wajib militer. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Warga Yahudi ultra-Ortodoks membawa poster saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Mereka menolak kebijakan wajib militer yang dikeluarkan Israel. Sebelumnua komunitas yahudi ultra-Ortodoks mendapatkan pengecualian wajib militer setiap tahun. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Polisi berkuda membubarkan warga Yahudi ultra-Ortodoks yang memblokir jalan saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Aksi menolak kebijakan wajib militer di Israel berakhir ricuh. Komunitas Yahudi Ortodoks menolak langkah pemerintah yang mewajibkan mahasiswa seminari untuk menjalani wajib militer. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Warga Yahudi ultra-Ortodoks memblokir jalan saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Mereka menolak kebijakan wajib militer yang dikeluarkan Israel. Sebelumnua komunitas yahudi ultra-Ortodoks mendapatkan pengecualian wajib militer setiap tahun. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Warga Yahudi ultra-Ortodoks bertahan dari hujaman meriam air yang ditembakkan aparat untuk membubarkan aksi blokir jalan menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Aksi menolak kebijakan wajib militer di Israel berakhir ricuh. Komunitas Yahudi Ortodoks menolak langkah pemerintah yang mewajibkan mahasiswa seminari untuk menjalani wajib militer. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Polisi berkuda membubarkan warga Yahudi ultra-Ortodoks yang memblokir jalan saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Aksi menolak kebijakan wajib militer di Israel berakhir ricuh. Komunitas Yahudi Ortodoks menolak langkah pemerintah yang mewajibkan mahasiswa seminari untuk menjalani wajib militer pada hari Kamis. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan warga Yahudi ultra-Ortodoks yang memblokir jalan saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Aksi demonstrasi terjadi menyusul penangkapan dua pemuda yahudi ultra Ortodoks yang menolak kebijakan wajib militer. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)

Ratusan warga Yahudi ultra-Ortodoks memblokir jalan saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Mereka menolak kebijakan wajib militer yang dikeluarkan Israel. Sebelumnua komunitas yahudi ultra-Ortodoks mendapatkan pengecualian wajib militer setiap tahun. (FOTO : AP Photo/Mahmoud Illean)
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Yahudi ultra-Ortodoks turun ke jalan menggelar demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025).
Aksi menolak kebijakan wajib militer di Israel berakhir ricuh. Komunitas Yahudi Ortodoks menolak langkah pemerintah yang mewajibkan mahasiswa seminari untuk menjalani wajib militer.
sumber : AP Photo
Berita Lainnya