REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menanggapi bakal hadirnya tiga bank yang akan menjadi pesaingnya, seiring bergulirnya proses pemisahan atau spin-off Unit Usaha Syariah (UUS). BSI memandang hal tersebut positif karena akan menciptakan iklim persaingan yang sehat di industri perbankan syariah.
“Bagi BSI, kami besar sendiri di (industri perbankan) syariah juga kemudian kurang sehat. Kalau kemudian ada bank-bank syariah yang lain, kami bisa menggarap pasarnya bebarengan, kita punya sparing partner,” kata Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, saat hadir dalam acara Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) di Kantor Perwakilan OJK Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Bob menyinggung mengenai posisi BSI saat ini yang menempati peringkat ke-6 dalam Top 10 Bank Nasional dari segi aset, setelah berhasil menyalip beberapa bank sebelumnya. Posisi BSI berada di bawah BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BTN.
Menurut dia, BSI memiliki target untuk bisa mengejar lima bank yang ada di atasnya tersebut, di samping terus mengembangkan keuangan syariah sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
“Kami berkomunikasi dengan OJK, bahwa kami juga harus punya orientasi ke Top 5 bank untuk kemudian level up, sehingga perbankan syariah itu kemudian juga bisa memiliki layanan yang sama, plus lagi dibandingkan kemudian bank-bank Top 5 di nasional. Jadi orientasinya ke sana, tetapi bukan berarti kami juga bisa sendiri, kami harus mengajak para perbankan syariah yang lain untuk menangkap peluang,” jelasnya.
Bob menekankan, bahkan ia mengaku BSI senang jika memang ada bank-bank syariah lain yang setingkat atau selevel dengannya dari segi aset. Sebab, hingga saat ini, BSI diketahui merupakan satu-satunya bank syariah besar di Indonesia dan bisa dibilang belum memiliki pesaing.
“Jadi jika kemudian ada dua atau tiga bank syariah, yang dibilang (sebagai) pesaing, kami selalu continue support,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, memastikan sebanyak tiga bank akan merealisasikan secara matang langkah spin-off UUS dalam waktu dekat. Nantinya, tiga Bank Umum Syariah (BUS) tersebut akan turut mewarnai industri perbankan syariah bersama PT BSI.
“Saya memprediksi paling tidak sampai awal tahun depan itu (2026), akan ada tiga paling tidak ya,” ungkap Dian saat hadir dalam agenda Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah Tahun 2025, yang merupakan rangkaian acara Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/11/2025).
Bank-bank yang telah diungkapkan oleh Dian sejauh ini adalah PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Bank CIMB Niaga. OJK diketahui telah menerima rencana resmi pemisahan UUS dari dua bank tersebut.
BTN melaksanakan spin-off dengan cara mengakuisisi 100 persen saham Bank Victoria Syariah (BVIS) pada 5 Juni 2025, yang kemudian akan diubah menjadi Bank Syariah Nasional (BSN).
Adapun CIMB Niaga telah mengumumkan rencana pemisahan UUS menjadi BUS melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 April 2025. Perseroan akan mendirikan BUS dengan nama PT Bank CIMB Niaga Syariah. Langkah tersebut telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Juni 2025.
Sementara itu, satu bank lainnya masih belum terungkap. Dian mengaku sudah melakukan koordinasi dengan satu bank yang akan spin-off tersebut, namun enggan mengungkapkannya saat ini karena hal itu dapat memengaruhi pasar modal.
“Katanya itu akan memengaruhi saham pasar modal, berpengaruh ke sana ya,” ujarnya.

4 hours ago
5






























