Herlambang Saleh
Gaya Hidup | 2025-02-24 09:26:24

Di tengah gempuran isu lingkungan yang kian mengkhawatirkan, kisah inspiratif datang dari sebuah bank sampah sederhana di RT 004 RW 001 Pangkalan Jati Baru, Cinere, Depok, bernama Rosela. Berdiri sejak 2012, bank sampah yang digagas oleh Hasyim ini telah menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat berbuah manis, baik bagi alam maupun kantong masyarakat.
Awal Mula yang Sederhana, Dampak yang Luar Biasa
Hasyim, sang pendiri, memulai inisiatif ini dari keprihatinannya melihat sampah yang menumpuk dan terbuang percuma. Padahal, di balik tumpukan sampah tersebut, tersimpan potensi ekonomi yang besar. Dengan semangat gotong royong, ia mengajak warga sekitar untuk mengumpulkan sampah anorganik seperti plastik, ember, kaca, elektronik, dan besi.
Siapa sangka, ajakan sederhana ini berbuah manis. Kini, setelah 13 tahun berlalu, Bank Sampah Rosela telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sekitar. Dengan 90 nasabah yang tercatat, setiap dua minggu sekali, warga berbondong-bondong menyetorkan sampah mereka, dengan total mencapai 800 kg hingga 1.500 kg. Dalam menjalankan operasional bank sampah ini, Hasyim dibantu oleh 3-5 orang yang turut serta dalam kegiatan sehari-hari.
Lebih dari Sekadar Mengumpulkan Sampah
Bank Sampah Rosela bukan sekedar tempat mengumpulkan sampah. Lebih dari itu, tempat ini telah menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Warga diajarkan cara memilah sampah dengan benar, sehingga nilai ekonominya meningkat. Selain itu, hasil penjualan sampah juga dikelola secara transparan dan dibagikan kepada nasabah dalam bentuk tabungan.
"Awalnya, banyak warga yang ragu dan enggan memilah sampah. Namun, setelah melihat manfaatnya, mereka menjadi lebih antusias," ujar Hasyim, sang penggagas.
Dampak Nyata bagi Lingkungan dan Ekonomi
Keberadaan Bank Sampah Rosela telah memberikan dampak positif yang signifikan. Dari segi lingkungan, jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang drastis. Hal ini tentu saja membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan memperpanjang usia TPA.
Dari segi ekonomi, masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan dari sampah yang mereka kumpulkan. Tabungan dari hasil penjualan sampah dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari biaya pendidikan hingga modal usaha.
Menjadi Inspirasi bagi Daerah Lain
Kisah sukses Bank Sampah Rosela telah menginspirasi banyak daerah lain untuk mendirikan bank sampah serupa. Berbagai kunjungan studi banding pun dilakukan untuk mempelajari model pengelolaan yang diterapkan oleh Rosela.
"Kami berharap, semakin banyak bank sampah yang berdiri di Kota Depok. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutur Hasyim.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Tentu saja, perjalanan Bank Sampah Rosela tidak selalu mulus. Ada berbagai tantangan yang dihadapi, seperti fluktuasi harga sampah dan keterbatasan sumber daya manusia. Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, Rosela mampu mengatasi berbagai rintangan tersebut.
Ke depan, Hasyim berharap Bank Sampah Rosela dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan. Ia juga mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan ikut serta dalam gerakan pengelolaan sampah.
Bank Sampah Rosela adalah bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil. Dengan kepedulian, kerja keras, dan gotong royong, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah. (hes50)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.