Home > News Wednesday, 26 Nov 2025, 16:12 WIB
Ada kebanggaan tersendiri bagi warga desa ini ketika mendengar nama-nama negara tersebut disebutkan dalam percakapan sehari-hari.
Kadisnakertrans Muba Herryandi Sinulingga dan Bupati Muba Toha Tohet (FOTO: Dok Disnakertrans Muba)KINGDOMSRIWIJAYA-REPUBLIKA NETWORK, Sekayu – Pagi baru menjelang, sinar matahari memantul lembut di permukaan Sungai Musi. Dari kejauhan, suara perahu kecil terdengar pelan mengiris air, menjadi latar alami bagi kehidupan warga desa yang mulai berdenyut di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Di balik ketenangan itu, ada cerita-cerita besar tentang keberanian anak-anak muda Musi Banyuasin yang memilih merantau ke negeri seberang demi masa depan keluarga. Namun, tak semua kisah migrasi berjalan mulus. Di antara asa yang tumbuh, terselip risiko, kerentanan, dan ketidakpastian yang sering kali tidak mereka ceritakan.
Di sinilah kisah Desa Migran Emas bermula—sebuah inisiatif yang lahir bukan sekadar untuk memberi bantuan, tetapi untuk membangun ruang aman dan bermartabat bagi mereka yang mencari rezeki di luar batas tanah kelahiran. Emas sendiri bukan sekadar nama; ia adalah akronim dari Edukatif, Maju, Aman, dan Sejahtera, empat kata yang mencerminkan cita-cita besar bagi pekerja migran Indonesia (PMI) dan keluarga mereka.
Mengapa Desa Migran EMAS Hadir?
Bagi banyak warga desa, menjadi pekerja migran adalah pilihan besar yang diambil setelah perenungan panjang. Tidak sedikit yang berhasil, pulang membawa pengalaman, pengetahuan, dan rezeki untuk membangun kehidupan lebih baik. Tetapi ada pula yang pulang dengan cerita pahit, seperti gaji tak dibayar, kontrak tak sesuai, hingga masalah hukum yang menjerat karena proses keberangkatan yang tidak prosedural.
Situasi inilah yang mendorong lahirnya Desa Migran Emas sebagai pusat perlindungan, pemberdayaan, dan edukasi bagi pekerja migran—baik yang sedang merencanakan keberangkatan maupun yang baru pulang kampung membawa pengalaman dari luar negeri.
“Kehadiran program ini menjadi langkah konkret untuk memastikan migrasi yang aman dan bermartabat, sekaligus mencegah penempatan ilegal yang selama ini menjadi ancaman tersembunyi bagi calon PMI,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Muba Herryandi Sinulingga, Rabu (26/11).
Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

1 week ago
22






























