Garap Lahan Tidur, Petani dan Polres Indramayu Dukung Ketahanan Pangan

17 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Tanaman jagung terhampar di lahan sawah yang tak jauh dari Pintu Tol Cikedung, Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Di usinya yang baru dua pekan, tanaman jagung itu terlihat tumbuh subur dan menghijau, dengan ketinggian sekitar 30 - 50 centimeter.

Penanaman jagung di lahan seluas sepuluh hektare itu dilakukan melalui kerja sama dengan Polres Indramayu. Kegiatan tersebut  sebagai upaya Polres Indramayu dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Ketua Koperasi Konsumen Makmur Lestari, Unang Herman, menjelaskan, lahan yang digunakan untuk menanam jagung itu awalnya milik Perhutani. Namun, sudah diserahkan untuk dikelola masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) dan diwadahi oleh koperasi yang dipimpinnya. “Tadinya ini lahan tidur, kurang terurus,” ujar Unang, Sabtu (9/8/2025).

Unang mengatakan, lahan tersebut kemudian ada yang ditanami sendiri oleh masyarakat dan adapula yang kerja sama dengan koperasi. Selain itu, kini adapula penanaman yang dilakukan melalui kerja sama dengan Polres Indramayu.

Untuk lahan yang mendapat dukungan dari Polres Indramayu, kata Unang, luasnya sementara ini baru sepuluh hektare. Lahan tersebut sudah ditanami jagung yang kini berumur dua pekan tersebut.

Selain itu, ada juga penambahan lahan seluas sepuluh hektare lainnya yang sudah ditraktor. Penanaman jagung di lahan tambahan tersebut akan segera dilakukan  bulan ini. “Rencana kedepan mau 300 - 500 hektare. Ini sudah terstruktur dalam koperasi dan KTH-KTH yang dinaungi oleh koperasi kami (Koperasi Konsumen Makmur Lestari),” kata Unang.

Unang mengatakan, pihaknya melibatkan empat kelompok tani hutan (KTH) untuk mengelola lahan itu. Yakni, KTH Alam Lestari, KTH Tani Makmur, KTH Makmur Sadaya dan KTH Wanasari 1. Dari empat kelompok itu, anggotanya ada sekitar 100 orang petani.

Unang menjelaskan, para petani yang tergabung dalam KTH-KTH tersebut sebelumnya memang sudah menanam jagung di lahan lain. Namun, hasil produksinya rendah, hanya lima sampai enam ton per hektare.

Unang berharap, dengan dukungan Polres Indramayu, produksi jagung petani bisa meningkat. Dukungan itupun sudah dirasakan petani sejak dimulainya penggarapan lahan untuk menanam jagung. “Polres Indramayu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk memberi pendampingan kepada petani. Mudah-mudahan hasil produksi jagung bisa meningkat,” katanya.

Di lahan sepuluh hektare yang mendapat dukungan dari polres itu, kata dia, jagung yang ditanam berupa varietas Hibrida NK Perkasa. Penanaman jagung itupun menggunakan teknologi nano dari Korea Selatan.

Melalui teknologi nano, kata Unang, penggunaan pupuk kimia dikurangi dan penggunaan pupuk organik ditingkatkan. Walaupun di masa awal penanaman tak ada hujan, namun tanaman jagung tetap tumbuh subur. “Jadi nutrisinya tuh masih ada. Walaupun gak ada hujan, tanaman ini tetap bagus dan hijau,” katanya.

Unang mengaku sudah melakukan uji coba teknologi nano di lahan yang dikelolanya. Hasilnya, produksi jagung meningkat jadi sepuluh ton per hektare,  dari biasanya yang hanya lima sampai enam ton per hektare. Selain itu, masa penanaman hingga panen jagung yang biasanya tiga sampai empat bulan, menjadi lebih cepat. Yakni, hanya 2,5 bulan.

Untuk harga jagung saat panen, Unang mengakui, selama ini masih rendah, hanya di angka Rp 4.000 per kilogram. Ia pun berharap, Polres Indramayu bisa menjembatani penjualan jagung hasil panen petani dengan pihak yang berani membeli sesuai harga pemerintah, yakni Rp 5.500 per kilogram.

“Biar petani bisa sejahtera dan lebih semangat menanam jagung. Kami berharap terus dibimbing dan dibantu oleh Polres, mulai dari pengolahan lahan sampai penjualan,” katanya.

Saat ditanya mengenai kendala, Unang mengatakan, kurangnya pengairan, terutama untuk penanaman di saat musim kemarau seperti sekarang. Karena itu, ia berharap Polres Indramayu dan dinas terkait bisa membantu masalah pengairan.

“Apalagi kedepannya kan lahan untuk menanam jagung lebih luas lagi. Selama ini pengairannya hanya mengandalkan air hujan. Saat hujan berhenti, jadi kesulitan air,” katanya.

Terpisah, Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasie Humas Polres Indramayu, AKP Tarno menjelaskan, kegiatan tanam jagung di Lahan Baku Sawah (LBS) di Desa Cikawung itu merupakan tahap ketiga. Kegiatan itu menjadi bagian dari rangkaian program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Polri, sekaligus bentuk dukungan terhadap arahan Kapolri dan visi besar Presiden RI terkait swasembada pangan.

“Ini adalah wujud nyata kolaborasi antara Polri, kelompok tani, dan mitra strategis lainnya dalam mendorong kemerdekaan pangan melalui pendekatan teknologi pertanian modern,” katanya.

Polri, kata dia, berkomitmen penuh untuk bersinergi dan mengambil peran aktif dalam mendukung keberhasilan program penanaman jagung secara nasional. "Harapannya, upaya ini bisa memberikan kontribusi nyata bagi ketersediaan pangan di Indonesia,” katanya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |