REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surah as-Sajdah mengandung ajakan bersujud kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW suka membaca surah ini setiap hari Jumat, pada saat mengimami shalat subuh. Seakan-akan, Rasulullah SAW berpesan kepada umat beliau agar mengisi hari tersebut dengan memperbanyak ibadah, termasuk sujud kepada-Nya.
Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah menjelaskan dalam Zaadul Maad mengenai keutamaan hari Jumat. Memang, inilah hari yang di dalamnya zikir dan ibadah-ibadah lainnya diperbanyak. Di antara sunah Nabi SAW yang paling popular adalah membaca surah al-Kahfi setiap hari Jumat. Begitu pula dengan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW.
As-Sajdah dibuka dengan huruf-huruf terpotong, “al-huruf al-muqathaah,” yakni “Alif laam miim.” Dengan itu, surah tersebut sejatinya hendak menggugah hati manusia agar mengakui kebesaran Allah Ta’ala.
Pada bagian awal surah ini, ada penegasan tentang Alquran sebagai kitab yang sangat agung. Inilah kitab yang datang dari Allah, Pemilik alam semesta. Tiada keraguan di dalamnya.
تَنۡزِيۡلُ الۡكِتٰبِ لَا رَيۡبَ فِيۡهِ مِنۡ رَّبِّ الۡعٰلَمِيۡنَؕ
Ayat itu dilanjutkan dengan firman Allah yang menunjukkan, Dialah Pencipta langit dan bumi, termasuk segala isinya.
اَللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا
Kemudian, ditegaskan bahwa Allah juga menjaga, mengatur, dan mengurus semua ciptaan-Nya.
يُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ مِنَ السَّمَآءِ اِلَى الۡاَرۡضِ
Ditambah lagi dengan penegasan bahwa Allah Maha Mengetahui. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.
ذٰلِكَ عٰلِمُ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ الۡعَزِيۡزُ الرَّحِيۡمُۙ
Ayat itu bermaksud bahwa tidak ada pilihan bagi seorang hamba dalam bersujud kecuali ikhlas sepenuh hati. Sujud itu pun merupakan bukti kehambaan kepada-Nya.
وَمَاۤ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِيَعۡبُدُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيۡنُ الۡقَيِّمَةِ
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)" (QS al-Bayyinah: 5).
Puncaknya, surah as-Sajdah ini menunjukkan bahwa Allah SWT bangga akan hamba-hamba-Nya yang jujur bersujud kepada-Nya.
اِنَّمَا يُؤۡمِنُ بِاٰيٰتِنَا الَّذِيۡنَ اِذَا ذُكِّرُوۡا بِهَا خَرُّوۡا سُجَّدًا
Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat Allah mereka menyungkur (bersujud).”
Ayat yang diakhiri dengan “kharruu sujjadaa” itu termasuk kelompok ayat sajadah. Saat membaca atau mendengarkan ayat tersebut dibacakan, hendaknya setiap kita melakukan sujud tilawah, baik dalam keadaan di dalam maupun luar shalat.
sumber : Hikmah Republika oleh Ustaz Dr Amir Faishol Fath