Hasil Studi: Tidur Nyenyak Membantu Membersihkan Limbah Otak

5 hours ago 3
sleepdunwoody.comsleepdunwoody.com

Mengapa kita benar-benar perlu tidur? Sebuah studi baru dari Jepang menunjukkan bahwa tidur nyenyak mungkin memainkan peran penting dalam membersihkan otak.

Penelitian yang dipimpin oleh Masako Tamaki di RIKEN Center for Brain Science ini menemukan hubungan yang kuat antara tidur nyenyak dan cairan serebrospinal, cairan bening yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal *Proceedings of the National Academy of Sciences* ini mengamati bagaimana cairan ini berperilaku selama berbagai tahap tidur.

Dengan menggunakan pemindaian MRI yang tenang, para peneliti dapat mengamati perubahan cairan serebrospinal selama tidur nyenyak dan menemukan bahwa hal itu berkaitan erat dengan gelombang otak lambat—pola listrik di otak yang terjadi saat kita tidur nyenyak, non-REM.

Kita sudah tahu bahwa tidur membantu menyimpan ingatan dan membuang produk limbah yang dihasilkan oleh aktivitas otak di siang hari.

Namun, para ilmuwan masih kesulitan untuk memahami secara pasti bagaimana proses ini bekerja, terutama selama tidur nyenyak.

Biasanya, mesin MRI sangat berisik, sehingga sulit bagi orang untuk tertidur dan tetap tertidur lelap selama percobaan.

Oleh karena itu, Tamaki dan timnya menggunakan jenis MRI khusus yang disebut "sparse functional MRI".

Metode ini memindai setiap beberapa detik, alih-alih terus-menerus, sehingga memungkinkan periode tenang di mana orang dapat tidur lebih nyenyak.

Tim juga merekam gelombang otak secara bersamaan untuk melacak aktivitas gelombang lambat.

Apa yang mereka temukan sangat menarik. Dalam tidur lelap, gelombang otak lambat tampaknya menyebabkan perubahan kecil pada sinyal cairan serebrospinal setiap 8 detik.

Selama tidur ringan atau saat-saat ketika orang terbangun sebentar, perubahan cairan lebih jarang dan lebih lambat.

Dalam tidur REM—fase di mana sebagian besar mimpi terjadi—sinyal cairan sangat kecil dan membutuhkan waktu hampir setengah menit untuk muncul.

Mereka juga mengamati bahwa berbagai bagian otak menjadi aktif selama berbagai tahap tidur.

Dalam tidur lelap, area yang berkaitan dengan pembelajaran dan memori, seperti hipokampus dan korteks frontal, lebih aktif daripada saat tidur ringan.

Ini berarti tidur nyenyak bukan hanya tentang istirahat—ini mungkin waktu ketika otak membersihkan limbah dan mendukung memori pada saat yang bersamaan.

Meskipun para ilmuwan belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan sinyal MRI dalam cairan serebrospinal—karena cairan ini tidak mengandung darah seperti bagian otak lainnya—pola perubahan selama tidur nyenyak menunjukkan bahwa sesuatu yang penting sedang terjadi.

Ini bisa melibatkan pembersihan limbah yang menumpuk di area yang berhubungan dengan memori saat kita terjaga.

Menurut Tamaki, temuan ini menunjukkan bahwa tidur nyenyak memengaruhi cairan serebrospinal dengan sangat berbeda dari tahap tidur lainnya.

Perubahan sinyal yang cepat, namun sedang mungkin merupakan bagian dari sistem pembersihan yang menargetkan jenis limbah tertentu—terutama yang dihasilkan di bagian otak yang membantu kita belajar dan mengingat berbagai hal.

Singkatnya, penelitian ini membantu menjelaskan mengapa tidur nyenyak yang baik sangat penting bagi kesehatan otak.

Ini bukan hanya tentang merasa istirahat—ini juga bisa menjadi cara otak kita tetap bersih dan tajam untuk hari berikutnya.

Studi ini dipublikasikan di PNAS.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |