Koperasi Desa Merah Putih Siap Bangun Gerai dan Gudang Mulai 15 Oktober 2025

5 days ago 27
  1. Ekonomi
  2. Bisnis
  3. Jumat , 10 Oct 2025, 14:54 WIB

Pembangunan gerai dan gudang menjadi elemen penting.

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).

Republika/Erik Purnama Putra Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan pembangunan gerai dan gudang koperasi desa/kelurahan Merah Putih akan dimulai pada 15 Oktober 2025 sebagai upaya pemerintah memperkuat infrastruktur koperasi di tingkat desa. Saat ditemui seusai acara Monthly Economic Diplomacy Breakfast (K-MED) yang digelar Kadin Indonesia di Jakarta, Jumat (10/10/2025), Ferry tidak memerinci jumlah koperasi yang akan mendapatkan fasilitas tersebut tahun ini.

“Kalau bisa semuanya,” kata Ferry.

Ferry menyampaikan, pembangunan gerai dan gudang menjadi elemen penting untuk memastikan koperasi desa Merah Putih dapat beroperasi secara optimal dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mewajibkan setiap koperasi memiliki fasilitas tersebut.

Setidaknya ada tujuh gerai yang wajib dimiliki setiap koperasi desa, yakni gerai sembako, apotek desa, klinik desa, kantor koperasi, simpan pinjam, pergudangan dan logistik, serta kegiatan usaha lain sesuai potensi desa.

Pemerintah sebelumnya telah menandatangani surat keputusan bersama (SKB) sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan fisik dan operasional gerai serta pergudangan koperasi desa/kelurahan Merah Putih.

Penandatanganan keputusan bersama dilakukan antara Kementerian Koperasi (Kemenkop), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Keuangan, serta Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di Kantor Kemenkop, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Askolani menyampaikan bahwa pendanaan untuk pembangunan koperasi desa akan bersumber dari APBN.

“Kami mendukung penuh dari dukungan APBN dan tentunya dari bentuk alokasi yang akan kami siapkan, entah dari transfer ke daerah atau dari belanja lainnya yang tentunya menjadi komitmen kami bersama,” kata Askolani.

Sementara itu, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur koperasi desa akan dikoordinasikan melalui salah satu badan usaha milik negara (BUMN).

Ia menegaskan, pendanaan bukan berasal dari skema kredit bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), melainkan dari dana desa yang dialokasikan oleh Kementerian Keuangan.

Berdasarkan data dari situs merahputih.kop.id, tercatat sebanyak 11.225 koperasi desa/kelurahan telah memiliki minimal satu gerai aktif. Secara keseluruhan, jumlah gerai koperasi yang telah beroperasi mencapai 15.970 unit di berbagai wilayah Indonesia.

sumber : Antara

Berita Terkait

Berita Terkait

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |