Mahasiswa Unair Ciptakan Beras Cepat Saji dari Limbah Tulang Ikan

5 hours ago 3

Home > Iptek Thursday, 16 Oct 2025, 12:43 WIB

Lolos pendanaan nasional KBMK 2025

 FreepikBeras (ilustrasi). FOTO: Freepik

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Tim Swasembada Universitas Airlangga (Unair) memperkenalkan inovasi bertajuk GARNUSA (Garut Nusantara), yakni beras analog cepat saji dengan fortifikasi nano kalsium dari limbah tulang ikan.


Tim yang terdiri dari Mohammad Pradana Setyawan (D4 Teknologi Radiologi Pencitraan), Muhammad Kevin Mulki Hakim (S1 Teknik Industri), dan Irvan Betrando Banjarnahor (S1 Manajemen) tersebut berhasil lolos pendanaan hingga tahap presentasi dalam ajang Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK) 2025 yang diselenggarakan Kemendikbudristek.


Produk yang dihasilkan juga didukung oleh teknologi self-heating yang memungkinkan makanan matang tanpa proses pemasakan, serta menggunakan kemasan biodegradable yang ramah lingkungan.


“Ide ini awalnya kami ragukan, tetapi kerja keras akhirnya berbuah hasil. Meski berasal dari jurusan berbeda, kami berusaha menggabungkan disiplin ilmu masing-masing agar menghasilkan inovasi yang realistis dan bermanfaat,” ungkap Ketua Tim Swasembada, Irvan Betrando Banjarnahor, Kamis (16/10/2025).


Kevin menambahkan, ide GARNUSA berangkat dari permasalahan urbanisasi yang mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan cepat saji dengan indeks glikemik tinggi. Kondisi tersebut mendorong timnya untuk menghadirkan alternatif pangan yang sehat, praktis, dan bergizi.


GARNUSA memanfaatkan umbi garut sebagai bahan dasar yang diperkaya dengan nano kalsium tulang ikan.


"Produk ini bisa matang tanpa dimasak, cocok untuk masyarakat perkotaan yang sibuk. Kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa Unair mampu menghadirkan solusi nyata bagi kebutuhan pangan masa kini,” ujar Kevin.


Lebih dari sekadar inovasi pangan, GARNUSA juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Inovasi ini memberi nilai tambah pada komoditas lokal seperti umbi garut dan mengurangi limbah tulang ikan yang sering terbuang sia-sia.


“Kami juga mengembangkan kemasan biodegradable agar produk ini semakin ramah lingkungan,” tambah Kevin.


Selain mendukung gaya hidup sehat, tim Swasembada berkomitmen untuk mendorong hilirisasi sektor pertanian dan perikanan lokal agar lebih bernilai ekonomis.


“Kami berharap GARNUSA bisa menjadi penggerak hilirisasi umbi garut di Indonesia serta meningkatkan nilai tambah limbah tulang ikan,” kata Kevin.

Image

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |