Malioboro Diserbu Wisatawan, Volume Sampah Bertambah Dua Kali Lipat

12 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masa libur sekolah membawa berkah bagi sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak dimulainya liburan pada akhir Juni 2025, kunjungan wisatawan melonjak signifikan termasuk di wilayah Kota Yogyakarta.

Data dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta mencatat, sebanyak 400 ribu wisatawan diperkirakan akan memadati kota ini selama periode 23 Juni hingga 12 Juli 2025. Sebagian besar berkunjung ke kawasan Malioboro, ikon wisata utama kota. Setiap hari, ribuan pelancong menyusuri jalan legendaris itu untuk berbelanja, mencicipi kuliner khas, hingga menikmati pertunjukan seni jalanan. Namun, meningkatnya aktivitas pariwisata turut menyisakan pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Yogyakarta pasalnya volume sampah ikut melonjak signifikan.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan  produksi sampah meningkat tajam selama libur sekolah.

"Di Malioboro yang biasanya sehari hanya 10 ton, dalam kondisi seperti ini (masa libur sekolah) bisa menjadi dua kali lipat, antara 15 sampai 20 ton," ujarnya, Senin (30/6/2025).

Ia tak menampik bahwa kenaikan volume sampah di Malioboro sejalan dengan meningkatnya mobilitas wisatawan yang hampir semuanya menyempatkan diri mengunjungi kawasan tersebut. Hasto menuturkan, dalam kondisi normal, timbulan sampah harian di Kota Yogyakarta berada di angka 260 ton.

Namun, selama libur sekolah ini, angka tersebut naik menjadi sekitar 300 ton per hari. Kenaikan ini tidak hanya berasal dari kawasan wisata seperti Malioboro, tetapi juga dari jalanan kota, pusat kuliner, warung makan, dan penginapan yang menjadi tujuan utama para pelancong.

Meski dihadapkan pada tantangan lingkungan akibat membludaknya jumlah pengunjung, Hasto tetap melihat sisi positif dari fenomena ini. Ia menilai, ramainya kunjungan wisatawan ke Yogyakarta selama masa liburan memberikan angin segar bagi perekonomian lokal. 

"Kami senang, karena kalau tanpa pengunjung yang banyak begini, Kota Yogyakarta menjadi kurang produktif," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan aktivitas pariwisata yang meningkat juga berkontribusi besar terhadap pendapatan masyarakat, terutama mereka yang bergerak di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga jasa pemandu wisata.

"Dengan pengunjung yang banyak, hotel yang penuh, itu menjadi harapan bagi masyarakat Kota Yogyakarta," kata dia.

"(Untuk mengatasi volume sampah yang melonjak, red), operasional armada truk kita tambah pada musim libur ini. Sejak pukul 5 pagi truk (mobil pengangkut sampah) sudah jalan," kata Hasto menambahkan.

Penambahan armada truk pengangkut sampah dan personel kebersihan atau pasukan kuning dilakukan agar kebersihan kota tetap terjaga meski terjadi lonjakan aktivitas masyarakat.

Selain itu, Hasto menyampaikan Pemkot juga tengah menggiatkan program pembersihan sungai yang telah menjadi agenda prioritas lingkungan hidup di kota tersebut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik dari pemerintah, masyarakat, hingga pelajar dan mahasiswa.

"Jika normalisasi sungai bisa berhasil, sungai bisa menghidupi warga sekitar, misalnya dijadikan kawasan wisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian," ucapnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pengelola Kawasan Cagar Budaya Kota Jogja, Ekhwanto, menyampaikan lonjakan terhadap jumlah wisatawan itu sudah terjadi sejak Jumat (27/6/2025).

Menghadapi libur panjang ini, pihaknya juga mengambil langkah antisipatif dengan menambah jumlah petugas di lapangan. Kebijakan tersebut diterapkan untuk menjaga keamanan dan kebersihan kawasan sumbu filosofis agar tetap terawat di tengah keramaian pengunjung. Biasanya, petugas keamanan yang disiagakan berjumlah sekitar 50 orang. Namun selama periode libur panjang, jumlah tersebut ditingkatkan menjadi 80 orang per hari.

"Karena pengunjungnya memang luar biasa, bisa meningkat dua atau tiga kali lipat. Petugas kebersihan juga sama jumlah tambahannya," ungkapnya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |