Home > Nasional Sunday, 16 Mar 2025, 04:32 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kelembagaan Polri, terutama menjelang Operasi Ketupat 2025 guna mengamankan arus mudik Lebaran.

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merotasi sejumlah kepala kepolisian daerah (Kapolda).
Salah satu pergantian di terjadi di Polda Riau. Irjen Pol Mohammad Iqbal, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Riau, kini dimutasi sebagai Pati Baharkam Polri dalam rangka penugasan di DPD RI.
Pengantinya Irjen Pol Herry Heryawan atau yang akrab disapa Heryman. Sebelumnya bertugas sebagai Staf Khusus di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kelembagaan Polri, terutama menjelang Operasi Ketupat 2025 guna mengamankan arus mudik Lebaran.
"Pelaksanaan mutasi personel ini dilakukan sebagai wujud penguatan kelembagaan dalam rangka mendukung tugas Polri," ujar Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (15/03/2025).
Profil Irjen Pol Herry Heryawan
Herry Heryawan merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1996. Jenderal bintang dua ini memiliki pengalaman panjang di bidang reserse dan pernah menangani berbagai kasus besar di Indonesia.
Pria kelahiran Ambon, 23 Februari 1972 ini mengawali karier di Poltabes Semarang sebagai Kanitresum. Pada 1999, ia bertugas di Polres Kepri Timur, Polda Kepri, menduduki berbagai jabatan strategis, termasuk Kapolres KPPP Poltabes Barelang dan Kapolres Metro Depok.
Kariernya semakin cemerlang saat menjabat sebagai Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2011.
Di posisi ini, ia terlibat dalam penangkapan Hercules dalam kasus premanisme serta menangkap Jhon Kei dalam kasus pembunuhan Ayung di Jakarta Pusat.
Herry juga menjadi sosok di balik pengungkapan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 2016.
Pada 2019, Herry dipercaya menjabat sebagai Dirresnarkoba Polda Metro Jaya. Salah satu pengungkapan terbesarnya adalah kasus penyelundupan 1 ton sabu di Pantai Anyer pada 2017, yang membuatnya mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri.
Selain itu, Herry juga pernah terlibat dalam penangkapan tokoh teroris seperti Noordin M Top pada 2009 dan Abu Bakar Ba'asyir pada 2010. Keahliannya dalam bidang reserse membawanya ke posisi Direktur Penyidikan Densus 88/Antiteror Polri pada 2020.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Riau, ia menjadi Staf Khusus Mendagri Bidang Hukum dan Keamanan. Ia juga menyelesaikan pendidikan doktoral di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) pada 2024 dengan disertasi berjudul Upaya Pemolisian dalam Menghadapi Kompleksitas Persoalan di Papua.
Dengan rekam jejak panjang di kepolisian dan pengalaman menangani berbagai kasus besar, diharapkan Irjen Pol Herry Heryawan dapat membawa perubahan positif dalam kepemimpinannya di Polda Riau.
"Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai Kapolda Riau. Jabatan ini adalah tanggungjawab besar yang akan saya emban dengan penuh dedikasi dan pengabdian kepada bangsa dan negara," ucap Irjen Pol Herry Heryawan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga, rekan-rekan dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa.
"Semoga saya dapat menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya demi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat di seluruh wilayah Riau. Saya akan melayani dengan hati dan akan terbuka menerima kritik serta saran dari masyarakat," tutur Herry. (***)