Aspekpir Praktekkan Pembuatan Biochar dari Tandan Kosong Sawit di Riau

4 hours ago 3

Home > News Wednesday, 14 May 2025, 18:29 WIB

Biochar memiliki rongga-rongga yang berfungsi menyerap dan menyimpan dengan sangat baik.

Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat (dua kiri), Ketua Umum Aspekpir Setiyono (tiga kiri), Ketua Aspekpir Riau Sutoyo (kanan) memperlihatkan biochar yang sudah dikemas. Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat (dua kiri), Ketua Umum Aspekpir Setiyono (tiga kiri), Ketua Aspekpir Riau Sutoyo (kanan) memperlihatkan biochar yang sudah dikemas.

Aspekpir Praktekkan Pembuatan Biochar dari Tandan Kosong Sawit di Riau

PEKANBARU – Para petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) mempraktekkan pembuatan biochar dengan menggunakan bahan baku dari tandang kosong sawit. Biochar merupakan arang aktif dengan kandungan karbon yang cukup tinggi.

Praktek pembuatan biochar ini diselenggarakan di KUD Karya Sembada, Desa Batang Tindih, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/5/2025).

Hadir sebagai instruktur dalam kegiatan ini adalah Mirza Arif Zainal dari Yayasan Agathis Dammara Karbon dan Arif Firmansyah sebagai praktisi pengguna biochar. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan kegiatan ini melibatkan 100 petani sawit anggota Aspekpir di Kabupaten Kampar, Riau.

“Harapan kami, anggota Aspekpir di Kampar bisa membuat biochar secara mandiri karena bahan bakunya (tandan kosong sawit) sangat melimpah,” katanya dalam siaran pers yang diterima redaksi sajada.id.

Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat yang hadir mewakili Direktur Utama BPDP Eddy Abdurrachman mengapresiasi kegiatan ini karena sesuai dengan sasaran dari pendirian BPDP, yakni peningkatan kesejahteraan petani sawit.

Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat (tengah) bersama Ketua Umum Aspekpir Setiyono (kanan) dan Ketua Aspekpir Riau Sutoyo (kiri) memperlihatkan biochar yang sudah dikemas.Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat (tengah) bersama Ketua Umum Aspekpir Setiyono (kanan) dan Ketua Aspekpir Riau Sutoyo (kiri) memperlihatkan biochar yang sudah dikemas.

"Harapan saya para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, menyerap materi yang disampaikan para pembicara dan mengaplikasikan biochar yang dibuatnya di kebun sawitnya. Apalagi tandan kosong sawit yang menjadi bahan baku (biochar) banyak tersedia di sini," kata Anwar Sadat.

Mirza Arif Zainal mengatakan bahwa biochar kaya karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna atau pembakaran tanpa oksigen atau oksigen terbatas dengan suhu di atas 200-250 Celcius. Pembakaran ini dilakukan dalam waktu dua jam atau lebih tergantung pada jenis biomassa yang digunakan.

Biochar, kata Mirza, disebut juga arang aktif dengan kandungan karbon cukup tinggi. Biochar memiliki rongga-rongga yang berfungsi menyerap dan menyimpan dengan sangat baik.

“Secara fisik, tampilan biochar seperti arang untuk bakaran sate, ayam panggang, dan sejenisnya. Namun, biochar memiliki struktur yang jauh lebih berpori/berongga dibandingkan arang biasa,” tuturnya.

Image

SAJADA.ID

Partner of Republika Network. Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara. email: infosajada.id, Silakan kirimkan info

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |