Warga Palestina, Amal Alyan dan anak-anaknya duduk di reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel, di Kota Gaza, Ahad (26/10/2025). Amal Taleb Alyan pergi meninggalkan rumah bersama keluarganya untuk mengungsi akibat perang. Saat pergi, ia tetap menyimpan kunci rumahnya, agar suatu saat bisa kembali. Pasca gencatan senjata, disaat ia bersama keluarganya kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka, Amal tidak menemukan kembali rumahnya. Kami kembali, dan kami tidak menemukan rumah itu, kami bahkan tidak menemukan pintunya, kata Amal. (FOTO : REUTERS/Ebrahim Hajjaj)
Warga Palestina, Amal Alyan menunjukkan kunci rumahnya yang kini dalam kondisi hancur akibat serangan Israel, di Kota Gaza, Ahad (26/10/2025). Pasca gencatan senjata, warga Gaza kembali ke rumah mereka yang hancur. (FOTO : REUTERS/Ebrahim Hajjaj)
Seorang ibu bersama anak-anaknya tinggal di reruntuhan rumahnya di Kota Gaza, Senin (27/10/2025). Data satelit PBB (UNOSAT) pada Desember 2024, diperkirakan 245.123 unit rumah hancur akibat serangan Israel. Pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza akan memakan waktu setidaknya hingga 2040, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa dekade. (FOTO : Anas Zeyad Fteha/Anadolu via Reuters)
Wanita Palestina Umm Mohammed Al-Adwi menunjukkan kunci rumahnya di lingkungan Zeitoun, saat ia duduk di dalam tenda darurat di Kota Gaza, Ahad (26/10/2025). Jutaan warga Gaza kehilangan rumah mereka akibat perang. Data satelit PBB (UNOSAT) pada Desember 2024, diperkirakan 245.123 unit rumah hancur akibat serangan Israel. Pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza akan memakan waktu setidaknya hingga 2040, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa dekade. (FOTO : REUTERS/Ebrahim Hajjaj)
Warga Palestina, Amal Alyan bersama keluarganya berjalan di lingkungan rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel, di Kota Gaza, Ahad (26/10/2025). Pasca gencatan senjata, warga Gaza kembali ke rumah mereka yang hancur. Data satelit PBB (UNOSAT) pada Desember 2024, diperkirakan 245.123 unit rumah hancur akibat serangan Israel. Pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza akan memakan waktu setidaknya hingga 2040, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa dekade. (FOTO : REUTERS/Ebrahim Hajjaj)
Anak-anak bermain di reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel, di Kota Gaza, Ahad (26/10/2025). Pasca gencatan senjata, warga Gaza kembali ke rumah mereka yang hancur. Data satelit PBB (UNOSAT) pada Desember 2024, diperkirakan 245.123 unit rumah hancur akibat serangan Israel. Pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza akan memakan waktu setidaknya hingga 2040, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa dekade. (FOTO : REUTERS/Ebrahim Hajjaj)
Penampakan kerusakan rumah dan bangunan di Kota Gaza, Sabtu (25/10/2025). Data satelit PBB (UNOSAT) pada Desember 2024, diperkirakan 245.123 unit rumah hancur akibat serangan Israel. Pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza akan memakan waktu setidaknya hingga 2040, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa dekade. (FOTO : REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Palestina, Amal Taleb Alyan pergi meninggalkan rumah bersama keluarganya untuk mengungsi akibat perang. Saat pergi, ia tetap menyimpan kunci rumahnya, agar suatu saat bisa kembali.
Pasca gencatan senjata, disaat ia bersama keluarganya kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka, Amal tidak menemukan kembali rumahnya.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“Kami kembali, dan kami tidak menemukan rumah itu, kami bahkan tidak menemukan pintunya,” kata Amal kepada Reuters, Ahad (26/10/2025).
Data satelit PBB (UNOSAT) pada Desember 2024, diperkirakan 245.123 unit rumah hancur akibat serangan Israel.
Pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza akan memakan waktu setidaknya hingga 2040, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa dekade.
sumber : Reuters, Anadolu

11 hours ago
8




































