Para Petinggi Perusahaan Migas Global Bahas Potensi Indonesia Jadi Tujuan Ekplorasi

12 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Para pimpinan perusahaan migas global menyampaikan komitmennya terhadap Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi eksplorasi. Ini mereka katakan dalam sesi pleno bertajuk "Enhancing Indonesia's Long Term Competitiveness in the Global Energy Investment Scene" di ajang IPA Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025 di ICE BSD City, Tangerang (20/5/2025).

Managing Director ENI Muara Bakau, Roberto Daniele menyebut Indonesia saat ini menjadi prioritas utama ENI dalam kegiatan eksplorasi migas. “Kami bisa katakan bahwa Indonesia menempati posisi teratas dalam rencana eksplorasi kami secara global,” ujar Roberto, dikutip Rabu (21/5/2025).

ENI salah satu perusahaan dengan temuan cadangan migas terbesar, termasuk di Geng North. Untuk mempercepat pengembangan, ENI akan melakukan tiga pengeboran tambahan tahun ini. Chief Operating Officer Mubadala Energy, Adnan Bu Fateem, mengatakan Indonesia merupakan pasar strategis utama dalam portofolio global perusahaan.

"Kami telah beroperasi di Indonesia selama 12 tahun, dan temuan cadangan kami sejalan dengan arah strategi perusahaan ke depan,” jelasnya. 

Adnan menekankan percepatan pengembangan proyek gas menjadi sangat penting untuk mendukung kebutuhan energi nasional. Regional President Asia Pacific G& LCE BP Indonesia, Kathy Wu menyatakan Indonesia memiliki potensi migas yang besar dan menjadi bagian penting dalam portofolio global BP. Ia menegaskan BP berkomitmen untuk terus berinvestasi jangka panjang di Indonesia.

"Eksplorasi memerlukan dukungan kuat dari pemerintah. Saat ini pemerintah telah melakukan banyak perbaikan, namun yang sangat krusial adalah jaminan kontrak, stabilitas fiskal, serta kepastian pengembalian investasi, terutama untuk proyek-proyek yang kompleks. Insentif yang tepat akan sangat membantu kelangsungan proyek,” jelas Kathy.

Saat ini, BP Indonesia merupakan kontributor gas terbesar di Indonesia dengan volume produksi sekitar 600 MMscfd, yang diproses di kilang LNG Tangguh, kilang LNG terbesar kedua di Indonesia. President Director & Country Chairman PETRONAS Indonesia, Yuzaini Md Yusof menerangkan, berdasarkan kajian internal bersama konsultan internasional, posisi Indonesia sebagai negara tujuan investasi migas terus menguat, terutama dari sisi ketentuan fiskal dan dukungan di wilayah eksplorasi frontier. 

Selama dua dekade beroperasi di Indonesia, PETRONAS mencatat banyak kemajuan dari sisi regulasi dan skema fiskal. “Kami optimistis Indonesia akan terus menjadi bagian penting dalam portofolio kami. Kepastian hukum dan kontrak jangka panjang hingga 30–35 tahun menjadi faktor penting dalam menentukan keberlanjutan investasi,” ujar Yuzaini.

Direktur Produksi dan Pengembangan Pertamina Hulu Energi (PHE), Awang Lazuardi, mengatakan dukungan para pemangku kepentingan, khususnya dalam hal penyederhanaan proses perizinan, sangat berpengaruh terhadap kelayakan ekonomi proyek migas. “Ada ruang untuk peningkatan, khususnya dalam sistem perizinan. Kami sangat berharap dukungan pemerintah untuk menciptakan proses yang lebih sederhana dan efisien, karena sensitivitas terhadap waktu sangat mempengaruhi keekonomian proyek,” ujar Awang.

Presiden Direktur PetroChina International Jabung Ltd, Wang Lei menegaskan potensi migas Indonesia masih sangat besar dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan teknologi yang tepat. “Penyederhanaan sistem administrasi, termasuk percepatan pembahasan Plan of Development (POD) dan pengurangan jumlah perizinan, akan sangat membantu pengembangan blok migas,” kata Lei.

Berbagai upaya perbaikan terus dilakukan pemerintah bersama pelaku industri hulu migas. Kini minat investasi untuk eksplorasi migas di Indonesia dinilai terus meningkat, seiring dengan ditemukannya cadangan-cadangan  besar dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden Prabowo Subianto menetapkan target peningkatan lifting migas menjadi keharusan di eranya. Dengan begitu, volume impor untuk memenuhi kebutuhan nasional, bisa dikurangi.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |