Peringati HUT RI ke-80, Yayasan Pendidikan di Bandung Buat 5 Aksi Besar Solidaritas Palestina

3 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia, Yayasan Darul Hikam sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan di Bandung, mengumumkan lima aksi besar solidaritas untuk Palestina yang akan digelar secara masif di Kota Bandung. Aksi tersebut, di antaranya pertama pengibaran bendera Palestina berdampingan dengan Sang Saka Merah Putih di seluruh unit pendidikan dan keluarga besar Darul Hikam.

Kedua, pemasangan spanduk dan baliho dukungan Palestina di 100 titik strategis. Ketiga, pembagian dan penjualan bendera Palestina dengan seluruh hasil penjualan disumbangkan untuk rakyat Palestina. Keempat gerakan donasi 'one man one dollar' serta penyebaran twibbon dan pembagian stiker dukungan kemerdekaan Palestina kepada masyarakat Bandung.

Menurut Ketua Yayasan Darul Hikam, Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc, gerakan ini bukan sekadar simbol, tetapi ajakan nyata untuk menghidupkan kembali semangat kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, sebagaimana amanat konstitusi Indonesia. Ia berharap, melalui aksi yang dilakukan secara serentak dan melibatkan ribuan warga, Darul Hikam bisa menegaskan kembali bahwa kemerdekaan Indonesia harus menjadi inspirasi untuk

mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan dan penindasan.

Ajakan ini pun, kata Sodik, dilandaskan pada amanat konstitusi Indonesia yang menegaskan bahwa

kemerdekaan adalah hak segala bangsa. “Kita merayakan kemerdekaan dalam sukacita, sementara rakyat dan bangsa Palestina berada dalam kelaparan dan proses genosida,” ujar Sodik di Bandung, Senin, (11/8/2025).

Sodik menegaskan, Palestina adalah negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia di masa lalu. “Padahal, Negara mereka adalah salah satu Negara pertama yang mendukung kemerdekaan Negara Indonesia,” katanya.

Seruan dan aksi ini, kata dia, menjadi bukti komitmen Yayasan Darul Hikam yang konsisten terhadap isu-isu kemanusiaan di Palestina. Pada 19 - 26 Januari 2025, LAZIS Darul Hikam bahkan telah menyalurkan langsung bantuan kemanusiaan ke Yordania untuk rakyat Palestina di sana.

"Ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina bukanlah hal yang main-main. Tagline juga menjadi salah satu media bagi yayasan kami untuk menyebarkan ajakan

tersebut kepada seluruh masyarakat. Dengan mengusung tagline “Indonesia Merdeka,

Dukung Penuh Palestina Merdeka," paparnya.

Secara kontekstual, kata dia, pihaknya ingin menghadirkan narasi kebanggaan atas kemerdekaan Indonesia sekaligus dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dari penindasan dan pendudukan.

Meskipun menggelar lima aksi besar, secara garis besar Darul Hikam ingin menegaskan tiga pesan utama dalam seruan solidaritas untuk Palestina ini. Yaitu, pertama berdoa untuk para pemimpin dan rakyat Indonesia serta rakyat Palestina. Kedua, mengibarkan bendera Palestina berdampingan dengan Sang Saka Merah Putih, dan mengajak masyarakat berdonasi bagi perjuangan rakyat Palestina.

“Berdoa kebaikan untuk Pemimpin dan rakyat Indonesia, serta berdoa untuk para pejuang dan rakyat Palestina, Mengibarkan Sang Saka Merah Putih didampingi dengan bendera negara Palestina dengan penempatan Merah Putih di sebelah kanan lebih tinggi," katanya.

Di tempat yang sama, Kabag Kesiswaan MPDH, Danis Wijaksana mengatakan, sebagai lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial, Darul Hikam mencoba memperingati kemerdekaan dengan cara yang berbeda. Di tengah kisruh permasalahan bendera yang belakangan viral, Darul Hikam ingin tetap menjaga marwahnya dengan mengajak masyarakat memaknai momen ini sebagai wujud solidaritas terhadap

rakyat Palestina.

Langkah ini, kata dia, menegaskan komitmen kuat Darul Hikam dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan di Palestina. Harapannya, komitmen ini dapat menjadi dorongan bagi lembaga lain untuk turut mendukung seruan aksi solidaritas tersebut, sehingga nilai-nilai kemerdekaan menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia dapat dirasakan dengan penuh makna oleh seluruh masyarakat. "Kami pun menggelar lomba kemerdekaan masih menjaga sunah rasul. Misalnya, lomba makan kerupuk dilakukan sambil duduk karena kan makan ga boleh berdiri," paparnya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |