PTDI Akan Menjadi Wahana Edutainment Bagi Pelajar

5 hours ago 6
Replika pesawat PTDI dipamerkan saat seminar nasional 'Menggali Nilai-Nilai Kedirgantaraan Kota Bandung' di Auditorium BJ. Habibie, PTDI, Kota Bandung, Senin (11/8/2025). Foto: Diskominfo Kota BandungReplika pesawat PTDI dipamerkan saat seminar nasional 'Menggali Nilai-Nilai Kedirgantaraan Kota Bandung' di Auditorium BJ. Habibie, PTDI, Kota Bandung, Senin (11/8/2025). Foto: Diskominfo Kota Bandung

BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sepakat memantapkan citra Bandung sebagai kota industri dirgantara nasional.

Komitmen tersebut disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan usai menjadi keynote speaker Seminar Nasional Menggali Nilai-Nilai Kedirgantaraan Kota Bandung yang digelar di Auditorium BJ. Habibie, PTDI, Senin (11/8/2025).

Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-49 PTDI bertema Forging The Future: Building Global Aerospace Frontier From Bandung.

“Alhamdulillah hari ini menandai awal perwujudan kerja sama antara Pemkot Bandung dan PTDI. Ke depannya, kami ingin membentuk citra bahwa Bandung adalah kota industri dirgantara Indonesia,” kata Farhan.

Farhan menuturkan, salah satu wujud kolaborasi tersebut adalah wahana edutainment di PTDI bagi pelajar yang akan diresmikan pada 13 Agustus mendatang. Wahana ini sudah diuji coba selama setahun terakhir.

“Nantinya akan menjadi ruang edukasi dan hiburan bagi anak-anak sekolah untuk mengenal teknologi dan industri kedirgantaraan,” ujarnya.

Lebih jauh, Farhan mengungkapkan rencana strategis untuk melengkapi status Bandung sebagai Kota Dirgantara, yakni mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara.

Ia menyebut akan segera bertemu pimpinan DPR RI, Menteri Perhubungan, bahkan jika memungkinkan Presiden, untuk membahas hal tersebut.

“Kami deg-degan menunggu. Secara administrasi, mudah-mudahan regulasinya segera terbit. Tahapannya bertahap, mulai dari penerbangan intra-Jawa, lalu luar Jawa jarak dekat, hingga nantinya rute luar Jawa,” ujarnya.

Farhan menambahkan, meski secara fisik bandara tidak bisa dikembangkan, potensi penumpang tetap tinggi.

“Tahun 2019 saja penerbangan jarak pendek bisa mendatangkan 3,8 juta penumpang,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan menyampaikan, program edutainment ini bertujuan membangkitkan kembali kebanggaan generasi muda terhadap industri dirgantara.

“Bandung memiliki ekosistem kuat, mulai dari perguruan tinggi, industri pendukung, hingga sejarah panjang teknologi dirgantara. Harapan kami, generasi muda inilah yang akan menjadi Habibie-Habibie baru di masa depan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Pakar Dirgantara, Ilham Akbar Habibie menjelaskan, kemajuan industri membutuhkan sinergi pendidikan dan lapangan kerja.

“Kalau kita mau maju, orang yang terdidik harus bisa bekerja di industri dengan nilai tambah tinggi. Industri dirgantara adalah contoh terbaik, dari desain, produksi, hingga layanan purna jual kita buat sendiri,” ujarnya.

Sedangkan, Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara menambahkan, Bandung memiliki triple helix lengkap yakni pemerintah, industri, dan akademisi yang menjadi modal besar pengembangan Kota Dirgantara.

“Program Studi Teknik Dirgantara ITB satu-satunya di perguruan tinggi negeri di Indonesia. Kami terus menyiapkan SDM dan teknologi untuk menopang industri ini,” katanya.

Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, juga menyatakan dukungan penuh. Ia menyebut Kota Bandung telah memenuhi syarat sebagai Kota Dirgantara.

“Mengembangkan kota harus berbasis pada keunggulan yang dimiliki. Bandung punya PTDI, dan kami siap mendukung agar Bandung semakin dikenal sebagai Kota Dirgantara,” ujarnya.***

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |