Sinergi Keilmuan

1 day ago 16

Oleh : Prof Ema Utami (Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Pada tanggal 23 Mei 2025, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan resmi mengumumkan penerima pendanaan hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk tahun anggaran 2025. Sebanyak 15 proposal penelitian dan 15 proposal PkM yang diajukan oleh dosen-dosen Universitas Amikom Yogyakarta berhasil lolos seleksi dan memperoleh pendanaan. Pencapaian ini tentu patut disyukuri dan dibanggakan, terlebih karena pada Januari 2025 lalu, Universitas Amikom Yogyakarta baru saja ditetapkan sebagai salah satu Perguruan Tinggi (PT) yang naik klaster berdasarkan kinerja Penelitian dan PkM, dari klaster Madya ke klaster Utama.

Kenaikan tingkat klaster juga menyebabkan perubahan persaingan dalam skema hibah yang dapat diajukan. Pengumuman pendanaan hibah tersebut juga diikuti oleh adanya pembukaan penerimaan proposal hibah Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) tahun 2025. Sebuah program pendanaan yang memiliki fokus pada kolaborasi PT untuk dapat mengimplementasikan teknologi dan inovasi yang dihasilkan kepada masyarakat. Universitas Amikom Yogyakarta, yang pada tahun 2024 berstatus sebagai PT klaster Madya, telah berhasil memperoleh hibah ini sebagai PT Pelaksana. Memasuki tahun 2025, dengan status baru sebagai klaster Utama, Universitas Amikom Yogyakarta kini memiliki peluang untuk mengajukan pendanaan hibah Kosabangsa sebagai PT Pendamping.

Adanya hibah Kosabangsa serta kenaikan status klaster menjadi peluang strategis bagi Universitas Amikom Yogyakarta untuk mengusulkan berbagai teknologi dan inovasi yang telah dikembangkan agar dapat diimplementasikan secara langsung di tengah masyarakat. Jika pada tahun sebelumnya Universitas Amikom Yogyakarta berhasil berperan sebagai PT Pelaksana dengan Universitas AKPRIND Indonesia sebagai PT Pendamping, maka pada tahun 2025 diharapkan Universitas Amikom Yogyakarta dapat berkontribusi sebagai PT Pendamping dalam hibah Kosabangsa.

Tidak dapat dimungkiri bahwa rekam jejak keilmuan dosen menjadi salah satu aspek penting dalam proses seleksi hibah. Di samping relevansi teknologi dan inovasi yang diusulkan, beberapa persyaratan teknis juga harus dipenuhi, seperti skor SINTA minimal 300 untuk dosen bidang Sains dan Teknologi, serta minimal 200 untuk bidang Sosial Humaniora. Selain itu, calon ketua pelaksana wajib memiliki jabatan akademik minimal Lektor.

Dengan demikian, jelas bahwa dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, setiap dosen dituntut untuk memiliki perencanaan peta jalan (roadmap) yang terstruktur dan selaras dengan arah kebijakan PT. Keselarasan ini, disertai dengan kemampuan menghasilkan luaran yang berdampak nyata bagi masyarakat, menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan.

Sebagai bentuk dukungan terhadap hal tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Amikom Yogyakarta senantiasa mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas pemanfaatan hasil penelitian dan PkM para dosen, termasuk luaran yang berpotensi untuk dipatenkan. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan kegiatan “Pelatihan dan Sosialisasi Pengajuan Paten” yang akan dilaksanakan pada 3 Juni 2025. Kegiatan ini ditujukan khusus bagi para dosen Universitas Amikom Yogyakarta yang berhasil memperoleh hibah Penelitian dan PkM dari pendanaan eksternal pada tahun pelaksanaan 2024.

Upaya menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra, baik antar PT, pemerintah daerah, maupun pihak lainnya, baik di dalam maupun luar negeri terus diintensifkan, baik di tingkat LPPM maupun Universitas. Salah satu langkah konkret adalah penjajakan kerja sama dengan Pemerintah Timor Leste yang telah dimulai pada Selasa, 27 Mei 2025.

Kerja sama ini direncanakan akan dilanjutkan melalui kegiatan seminar dan workshop untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia, khususnya generasi muda, serta kunjungan langsung ke Timor Leste.

Pada era kemajuan teknologi saat ini, PT yang mampu menghasilkan karya inovatif dan menjalin sinergi lintas institusi memiliki peran strategis sebagai motor penggerak pembangunan bangsa. Sinergi keilmuan bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga sebuah keniscayaan yang mampu menghadirkan dampak luas bagi masyarakat.

Hal ini sejalan dengan pesan dalam Surat Saba’ ayat 10–12 yang menginspirasi kita untuk terus membangun sinergi berbasis ilmu pengetahuan dalam setiap langkah kolaboratif, “Sungguh, benar-benar telah Kami anugerahkan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Wahai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang kali bersama Daud!” Kami telah melunakkan besi untuknya. Buatlah baju-baju besi besar dan ukurlah anyamannya serta kerjakanlah amal saleh. Sesungguhnya Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Bagi Sulaiman (Kami tundukkan) angin yang (jarak tempuh) perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) serta Kami alirkan cairan tembaga baginya. Sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab (neraka) Sa‘ir (yang apinya menyala-nyala).” Wallahu a’lam. 

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |