Tiga Langkah Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak di Tengah Kenaikan Biaya Sekolah

1 day ago 14

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan biaya pendidikan terus menjadi perhatian banyak orang tua. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sektor pendidikan pada Juli 2025 mencapai 1,95 persen, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang menembus 3,12 persen. Kenaikan yang terjadi secara konsisten dari tahun ke tahun ini membuat perencanaan biaya pendidikan anak menjadi semakin krusial.

Bagi orang tua, khususnya generasi sandwich yang harus membagi penghasilan untuk anak sekaligus orang tua, perencanaan pendidikan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Pendidikan yang terencana memberi kepastian bagi anak untuk mengembangkan minat dan bakatnya, sekaligus menghadirkan rasa aman terhadap masa depan mereka.

Tim perencana keuangan dari Sun Life Indonesia menyarankan tiga langkah utama yang dapat dilakukan orang tua agar biaya pendidikan anak tetap terkendali.

Langkah pertama, adalah mempersiapkan dana pendidikan sejak dini. Semakin panjang waktu persiapan, semakin ringan beban keuangan yang harus ditanggung. Orang tua dapat mulai dengan memetakan jenjang pendidikan yang akan ditempuh anak, lalu menghitung estimasi biaya di setiap tahap dengan memperhitungkan inflasi. Perhitungan ini menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan dana pendidikan yang realistis.

Langkah kedua, menyisihkan penghasilan secara konsisten. Banyak ahli keuangan menyarankan alokasi sekitar 5–10 persen dari penghasilan bulanan khusus untuk dana pendidikan. Namun, konsistensi saja tidak cukup. Orang tua juga perlu menetapkan target dana yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu agar perencanaan tetap berada di jalur yang tepat, meski di tengah berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.

Langkah ketiga, melakukan diversifikasi instrumen keuangan. Mengandalkan tabungan semata berisiko tergerus inflasi. Untuk jangka panjang, orang tua dapat mempertimbangkan instrumen investasi seperti reksa dana saham atau campuran agar nilai dana pendidikan dapat bertumbuh. Di sisi lain, instrumen perlindungan seperti asuransi berperan sebagai pengaman jika terjadi risiko tak terduga yang memengaruhi kondisi keuangan keluarga.

Sejumlah lembaga keuangan menilai perlindungan menjadi bagian penting dalam perencanaan pendidikan anak. Tanpa perlindungan yang memadai, rencana pendidikan berisiko terganggu ketika terjadi perubahan kemampuan finansial keluarga. Karena itu, solusi keuangan yang menggabungkan manfaat perlindungan dan perencanaan jangka panjang dinilai semakin relevan.

Chief of Marketing Sun Life Indonesia, Maika Randini mengatakan perseroan berusaha menjawab kebutuhan tersebut adalah Sun Prosperity Prime dari Sun Life Indonesia. Produk ini dirancang untuk membantu orang tua mempersiapkan dana pendidikan anak secara fleksibel, dengan manfaat tunai tahunan yang dapat dimanfaatkan sejak tahun pertama polis, serta pilihan plan yang disesuaikan dengan tahap pendidikan anak, mulai dari usia dini hingga perguruan tinggi.

Selain fleksibilitas manfaat, kemudahan proses dan pilihan mata uang rupiah maupun dolar AS menjadi pertimbangan bagi orang tua yang mempersiapkan pendidikan jangka panjang, termasuk kemungkinan studi di luar negeri.

Pada akhirnya, perencanaan pendidikan anak adalah investasi jangka panjang yang memerlukan kedisiplinan dan strategi yang tepat. Dengan perencanaan yang matang, orang tua tidak hanya menyiapkan dana, tetapi juga menghadirkan ketenangan dan harapan bagi masa depan anak-anak mereka.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |