Tragedi Pohon Raksasa Tumbang di Alun-alun Pemalang: Masyarakat Butuh Edukasi Mitigasi Bencana

1 day ago 6

Image Rinanto

Eduaksi | 2025-03-31 17:50:09

Tragedi pohon raksasa tumbang di Alun-alun Pemalang baru-baru ini menelan korban jiwa. Pohon beringin raksasa yang telah berdiri kokoh selama puluhan tahun tiba-tiba ambruk sekitar pukul 06.45 WIB, menimpa para jemaah yang tengah bersiap menunaikan ibadah sholat idul fitri.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya edukasi mitigasi bencana bagi masyarakat. Kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dapat membantu mengurangi risiko dan dampak dari kejadian serupa di masa mendatang.


Kejadian naas ini berlangsung di jalan lingkar Alun-alun Pemalang, yang menimpa jamaah sekitar shof tepatnya di depan Indomaret, tidak jauh dari Masjid Agung Nurul Kalam Kabupaten Pemalang. Para jamaah shalat idul fitri yang duduk dalam barisan shalat menjadi korban dari tumbangnya pohon besar yang diduga tidak mampu lagi menahan beban dan karena usia pohon yang sudah tua.


Semula suasana pagi jelang shalat idul fitri yang khidmat seketika berubah menjadi kepanikan. Beberapa saksi mata menerangkan ada suara gemuruh sebelum pohon tersebut roboh, diiringi teriakan jamaah yang berusaha menyelamatkan diri. Tim penyelamat dari BPBD, kepolisian, dan relawan segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan membersihkan puing-puing pohon.


Menurut beberapa sumber berita media online mengenai jumlah korban luka ada 15 orang, korban kritis ada 2 orang dan korban jiwa ada 2 orang. Tragedi ini menjadi duka yang mendalam menyelimuti warga Pemalang, terlebih bagi keluarga yang anggotanya menjadi korban dalam insiden memilukan ini.


Langkah-Langkah Mitigasi yang Dapat DilakukanPemeriksaan Rutin Pohon Tua: Melakukan pemeriksaan berkala terhadap pohon-pohon tua di area publik sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu melakukan inspeksi rutin untuk mendeteksi kondisi pohon yang berisiko tumbang serta melakukan pemangkasan atau penebangan jika diperlukan.

Sosialisasi dan Pelatihan: Masyarakat perlu mendapatkan edukasi tentang cara menghadapi bencana, termasuk bagaimana bertindak cepat saat terjadi pohon tumbang. Simulasi bencana dan pelatihan tanggap darurat dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Edukasi mitigasi bencana bisa dilakukan melalui jama'ah taklim di tingkat desa atau tingkat RT dan RW.

Peningkatan Kesadaran Melalui Pendidikan: Edukasi mitigasi bencana harus dimulai sejak dini melalui kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah. Selain itu, kampanye publik melalui media massa dan penyuluhan langsung kepada masyarakat juga dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana.

Kerjasama Antara Pemerintah dan Masyarakat: Keberhasilan mitigasi bencana bergantung pada sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah perlu menyediakan regulasi dan fasilitas yang mendukung upaya mitigasi, sementara masyarakat diharapkan berperan aktif dalam program kesiapsiagaan bencana, seperti melaporkan kondisi pohon yang berisiko tumbang dan mengikuti pelatihan tanggap darurat.

Pemerintah Kabupaten Pemalang pasca kejadian tersebut telah berjanji akan segera melakukan investigasi terhadap penyebab ambruknya pohon bersejarah tersebut. Selain itu, langkah-langkah mitigasi bencana serupa akan diperketat agar kejadian ini tidak terulang di masa mendatang.


Tragedi tersebut menjadikan hari kemenangan yang seharusnya dirayakan dengan suka cita kini berubah menjadi hari berkabung bagi Pemalang. Duka ini menjadi pengingat betapa pentingnya perawatan pohon tua di ruang publik sebagai bentuk mitigasi agar tetap aman bagi masyarakat. (31/03/2025)

Kesimpulan
Tragedi pohon tumbang di Alun-alun Pemalang menunjukkan bahwa edukasi mitigasi bencana sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap pohon tua, meningkatkan sosialisasi dan pelatihan, memperkenalkan pendidikan mitigasi sejak dini, serta memperkuat kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. Kesadaran dan kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana yang tidak dapat diprediksi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |