5.000 Pramuka akan Ikuti Peran Saka Nasional 2025 di Gorontalo

4 hours ago 5
Kakwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso (ketiga dari kiri) dan anggota DPR RI Rachmat Gobel (ketiga dari kanan) dalam pertemuan dengan wartawan membahas persiapan Peran Saka Nasional 2025 di Plataran Senayan, Komplek Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). Foto : republika

Kampus—Sebanyak 5.000 pramuka Penegak dan Pandega akan mengikuti kegiatan Perkemahan Antar Satuan Karya Nasional (Peran Saka Nasional) di Bumi Perkemahan (Buper) Bongohulawa, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. Peran Saka Nasional 2025 ini akan berlangsung 2–9 November 2025.

‘’Kegiatan Peran Saka Nasional akan diikuti oleh 5.000 pramuka Penegak dan Pandega dari 13 Saka yang ada,’’ kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kakwarnas) Budi Waseso dalam pertemuan dengan wartawan di Plataran Senayan, Komplek Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). Pertemuan itu dihadiri anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Gorontalo, Rachmat Gobel.

Budi Waseso menjelaskan, Peran Saka adalah kegiatan perkemahan antar Satuan Karya Pramuka se-Indonesia. Kegiatan ini membekali pramuka dengan keterampilan tertentu sesuai dengan Satuan Karyanya. Peran Saka Nasional 2025 diharapkan menjadi momentum penguatan peran Satuan Karya Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh, berdaya saing, dan peduli terhadap pembangunan bangsa. ‘

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

‘’Selain memberikan keterampilan yang sesuai dengan Sakanya, nantinya akan ada kegiatan penghijauan berupa penanaman 3.000 bibit pohon kelapa dan 2.000 bibit pohon manga,’’ ungkap Budi Waseso.

Ada 13 Satuan Karya yang akan berpartipiasi dalam Peran Saka Nasional 2025. Saka tersebut adalah Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Tarunabumi, Saka Dirgantara, Saka Kencana, Saka Widya Budaya Bakti, Saka Bahari, Saka Wanabakti, Saka Wirakartika, Saka Kalpataru, Saka Pariwisata, Saka Pengawasan Obat dan Makanan, Saka Pencarian dan Pertolongan (SAR).

Kerjasama Jepang

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Gorontalo, Rachmat Gobel mengatakan pramuka harus menjadi bagian penting, bukan hanya sekedar ekstrakurikuler semata. Kemampuan anggota pramuka yang dididik dengan berbagai keterampilan dan disiplin ini menurutnya harus menjadi modal untuk masuk ke dunia kerja.

‘’Pramuka itu jangan hanya dijadikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler saja.Saya ingin menjadikan pramuka punya nilai yang besar,’’ tutur Rachmat Gobel yang mengaku dulunya juga aktif di kepramukaan.

Rachmat menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan sejumlah pihak di Jepang untuk melakukan kerjasama dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja disana.

‘’Kita siapkan pramuka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Pendidikan keterampilan sudah dilakukan di pramuka. Tinggal kita latih Bahasa Jepang,’’ tutur Rachmat Gobel.

Beberapa waktu lalu Rachmat Gobel sudah bertemu dengan Wali Kota Hokota, Prefektur Ibaraki, Jepang, Kazuo Kishida. Keduanya menyepakati kerja sama di sektor pertanian yang mencakup pertukaran tenaga ahli dan pengiriman petani muda ke Jepang.

Budi Waseso menyambut baik gagasan Rachmat Gobel. Menurutnya pendidikan den keterampilan yang didapatkan dari Gerakan Pramuka bisa disambungkan dengan kebutuhan tenaga kerja.’’Pendidikan dan keterampilan di Pramuka itu menjadi nilai tambah dalam dunia kerja,’’ tuturnya.

Budi menjelaskan sejumlah perguruan tinggi saat ini sudah menerima mahasiswa jalur mandiri melalui Pramuka. Pihaknya juga mendorong agar Saka lainnya bisa mendapat prioritas sesuai dengan bidangnya. Misalnya anggota Saka Bhayangkara bisa mendapat prioritas menjadi anggota Polri dan anggota Saka Wira Kartika menjadi anggota TNI. (*)

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |