Benarkah Hashim Komisaris dan Punya Saham di PT Tambang Mas Sangihe? Ini Kata Arsari Group

8 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Arsari Group membantan informasi yang mengaitkan Bapak Hashim S Djojohadikusumo dengan kepemilikan saham serta jabatan sebagai Presiden Komisaris di PT Tambang Mas Sangihe (TMS).

“Kami ingin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar,” kata VP Corporate Communications Arsari Group, Ariseno Ridhwan, dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).

Ariseno menegaskan Hashim S Djojohadikusumo, tidak memiliki saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan tidak pernah menjabat ataupun akan menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Tambang Mas Sangihe.

Selain itu, dirinya juga mengklarifikasi bahwa Arsari Group, melalui PT Arsari Tambang, pada 17 Februari 2025 lalu, telah secara resmi menarik kembali Letter of Intent (LOI) yang telah ditandatangani dengan TMS dan Baru Gold.

Dengan demikian, tidak ada keterlibatan lebih lanjut antara Arsari Group dan pihak-pihak terkait dalam transaksi yang sebelumnya direncanakan.

“Kami berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang beredar di publik,” ujar dia sembari mengimbau kepada semua pihak untuk mengacu pada informasi yang valid dan terverifikasi sebelum menyebarkan berita atau pernyataan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan Baru Gold Corp dan anak perusahaannya, PT Tambang Mas Sangihe, telah menandatangani letter of intent yang tidak mengikat dengan PT Arsari Tambang untuk menjadi mitra ekuitas dan investor strategis.

CEO Baru Gold, Terry Filbert, mengatakan dirinya sangat senang dengan kemitraan baru kami dengan Pt Arsari Tambang dan merasa terhormat untuk memiliki Hashim sebagai presiden komisaris di dewan direksi Pt TMS. Semua pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dukungan Pt Arsari Tambang dan pengetahuan serta pengalaman Hashim yang luas.

“Ini adalah kolaborasi yang luar biasa. Saya secara pribadi ingin mengucapkan terima kasih kepada staf dan tim hukum dari Baru Gold dan tim hukum dari Pt Arsari Tambang atas kerja keras mereka dalam menyelesaikan transaksi ini," ujar dia dikutip dari laman resmi Baru Gold.

“Dengan bangga kami umumkan bahwa Hashim Djojohadikusumo akan bergabung dengan jajaran direksi PT TMS sebagai Presiden Komisaris. Bapak Djojohadikusumo adalah pendiri dan ketua Arsari Group,” kata dia menambahkan.

Dengan tunduk pada uji tuntas yang memuaskan, Pt Arsari Tambang akan mengakuisisi 10 persen saham ekuitas di PT TMS dari pemegang saham lama PT TMS, sebuah perusahaan swasta Indonesia.

Perusahaan swasta tersebut akan tetap menjadi pemegang saham PT TMS. Kepemilikan saham Baru Gold sebesar 70 persen di PT TMS tidak berubah, dan kepemilikan 10 persen ini tidak bersifat dilutif bagi pemegang saham Baru Gold.

PT TMS akan memberikan kepada PT Arsari Tambang opsi selama lima tahun untuk membeli tambahan 15 persen saham ekuitas di PT TMS. Opsi ini dapat dieksekusi sampai dengan tanggal ulang tahun kelima dari tanggal perusahaan menerima persetujuan untuk status operasi produksi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Harga opsi didasarkan pada penilaian Pt TMS pada saat pelaksanaan opsi. Penilaian Pt TMS akan ditentukan oleh penilai bisnis dan sumber daya alam yang disetujui oleh TSX Venture Exchange.

BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun

Estimasi ini akan didasarkan pada estimasi sumber daya dari dua laporan Sangihe National Instrument 43-101 perusahaan dari tahun 2010 dan 2017 dan bukti geologi lainnya yang mungkin diperlukan.

Jika opsi 15 persen dieksekusi, kepemilikan Baru Gold di PT TMS akan berkurang dari 70 persen menjadi 59,5 persen. Meskipun sedikit dilutif bagi para pemegang saham, Baru Gold akan terus memegang lebih dari 50 persen saham PT TMS, dan dana dari investasi tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperluas operasi dan mempercepat nilai bagi para pemegang saham.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |