Berapa Banyak Kafein yang Dinilai Berlebihan?

1 week ago 19
pexelspexels

Kafein hampir ada di mana-mana dalam kehidupan kita sehari-hari—entah itu kopi pagi, secangkir teh, sekaleng cola, minuman berenergi, atau bahkan sepotong cokelat.

Kafein dikonsumsi secara luas dan sering dinikmati karena kemampuannya membuat kita merasa lebih waspada dan terjaga.

Namun, meskipun kafein dalam jumlah kecil hingga sedang umumnya aman, terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius—dan dalam kasus ekstrem, bahkan berakibat fatal.

Menurut ahli biologi Dr. Anke Ehlers dari Institut Federal untuk Penilaian Risiko (BfR) Jerman, asupan kafein dalam jumlah sedang dapat memberikan efek positif yang merangsang pada tubuh dan pikiran.

Namun, dalam jumlah yang lebih tinggi, kafein dapat menyebabkan efek samping seperti berkeringat, kecemasan, gangguan tidur, dan detak jantung tidak teratur.

Bagi wanita hamil, kafein yang berlebihan juga dapat memengaruhi pertumbuhan janin, dan suplemen kafein dalam dosis ekstrem dapat menyebabkan hasil yang fatal.

Untuk orang dewasa yang sehat, satu dosis hingga 200 miligram kafein dianggap aman.

Jumlah tersebut hampir sama dengan dua cangkir kopi, empat cangkir teh hitam, dua kaleng minuman berenergi, atau lima kaleng cola.

Dalam sehari, hingga 400 miligram umumnya dianggap sebagai batas atas bagi kebanyakan orang dewasa.

Namun, tingkat toleransi bervariasi. Orang yang rutin mengonsumsi kafein—seperti peminum kopi harian—mungkin memerlukan lebih banyak kafein untuk merasakan efek yang sama, yang dapat menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi.

Hal ini tidak serta-merta membuatnya lebih aman, dan beberapa orang lebih sensitif daripada yang lain, mengalami efek negatif pada jumlah yang lebih rendah.

Kehati-hatian khusus diperlukan saat mengonsumsi kafein dalam bentuk suplemen, terutama produk yang dipasarkan untuk performa olahraga atau penurunan berat badan.

Suplemen ini dapat mengandung kadar kafein pekat yang mudah menyebabkan overdosis jika tidak dikonsumsi dengan hati-hati.

Dr. Ehlers secara khusus memperingatkan terhadap bubuk kafein murni dalam bentuk bubuk, karena dianggap sangat berisiko.

Dosis aman 200 miligram sama dengan sejumput bubuk ini—sesuatu yang tidak dapat diukur dengan timbangan dapur. Satu atau dua sendok teh saja bisa mematikan.

Bagi anak-anak dan remaja, jumlah yang aman bergantung pada berat badan.

Dosis harian 3 miligram kafein per kilogram berat badan dianggap dapat diterima.

Misalnya, anak berusia empat tahun dengan berat sekitar 17 kilogram tidak boleh mengonsumsi lebih dari 50 miligram kafein per hari.

Jumlah ini dapat dicapai dengan mengonsumsi dua setengah batang cokelat susu atau setengah liter cola.

Meskipun kecil kemungkinan seorang anak akan mengonsumsi kafein sebanyak itu sekaligus melalui permen, BfR memperingatkan bahwa itu bukan alasan untuk lengah—terutama mengingat kandungan gula yang tinggi dalam produk-produk ini.

Remaja memiliki risiko lebih tinggi, terutama dari minuman berenergi. Satu kaleng minuman berenergi 250 ml mengandung sekitar 80 miligram kafein—mirip dengan secangkir kopi.

Hanya tiga kaleng dapat membuat remaja melampaui batas kafein yang aman.

Masalah bertambah ketika minuman berenergi dicampur dengan alkohol, kombinasi yang telah menjadi populer di beberapa lingkungan sosial.

Baik kafein maupun alkohol memberi tekanan pada jantung, dan bila digunakan bersamaan, keduanya dapat meningkatkan risiko masalah irama jantung dan efek kardiovaskular lainnya.

Singkatnya, kafein aman bagi kebanyakan orang dalam dosis kecil hingga sedang, tetapi menjadi berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah banyak—terutama dalam bentuk konsentrat seperti bubuk atau suplemen.

Anak-anak, remaja, dan wanita hamil harus sangat berhati-hati. Dan menggabungkan kafein dengan alkohol dapat semakin meningkatkan risiko kesehatan.

Mengetahui berapa banyak kafein dalam minuman dan camilan —dan menjaga asupan dalam batas aman— dapat membantu Anda menikmati manfaatnya sekaligus menghindari bahayanya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |