REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin melakukan evaluasi strategis terhadap kinerja dan pelayanan LRT Jabodebek di Kantor LRT Jabodebek, Jatimulya, Bekasi. Evaluasi ini merupakan bagian dari agenda penguatan sistem transportasi perkotaan berbasis rel yang aman, efisien, dan terintegrasi.
Bobby menegaskan, keselamatan pelanggan dan keandalan operasional menjadi prioritas utama KAI dalam pengelolaan seluruh layanan, termasuk LRT Jabodebek yang kini menjadi tulang punggung mobilitas harian masyarakat Jabodetabek. Ia memastikan seluruh proses pelayanan dan evakuasi di LRT Jabodebek dijalankan sesuai standar dengan mengutamakan keselamatan pelanggan.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“Petugas kami dilatih untuk membantu evakuasi secara cepat, terarah, dan aman. Kesiapan inilah yang memastikan setiap perjalanan terlaksana dengan aman dan andal,” ujar Bobby dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Bobby menambahkan, keberhasilan sistem transportasi publik diukur dari kemampuannya menjaga keselamatan, meningkatkan kualitas layanan, serta mempertahankan kepercayaan pelanggan secara konsisten.
Sementara itu, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan kinerja LRT Jabodebek terus menunjukkan tren positif sejak beroperasi pada 28 Agustus 2023. Hingga 26 Oktober 2025, sebanyak 48.625.069 pelanggan telah menggunakan layanan tersebut.
Pada periode Januari–26 Oktober 2025, jumlah pengguna mencapai 23.006.526 orang, meningkat 39 persen dibandingkan 16.503.087 orang pada periode yang sama tahun 2024. Menurut Anne, angka ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek semakin diterima masyarakat sebagai moda transportasi utama yang cepat dan terintegrasi.
“Rata-rata jumlah pengguna juga stabil di angka 104.055 pelanggan per hari kerja dan 45.453 pelanggan per akhir pekan. Ini menandakan LRT Jabodebek telah menjadi pilihan rutin masyarakat urban dalam beraktivitas dan bekerja,” ucap Anne.
Anne menyampaikan, tren tersebut menunjukkan bahwa LRT Jabodebek telah menjadi bagian dari kehidupan harian warga Jabodetabek, baik untuk perjalanan kerja maupun rekreasi. KAI terus meningkatkan kualitas pelayanan di kereta maupun area stasiun. Seluruh rangkaian kini dilengkapi AC, CCTV, kursi prioritas, serta area khusus kursi roda dengan pengait.
Di stasiun, pelanggan dapat menikmati berbagai fasilitas seperti guiding block untuk penyandang disabilitas netra, lift dan gate prioritas, stop kontak gratis, water station, toilet, musala, hingga area tenant makanan dan minuman. Fasilitas tambahan seperti co-working space gratis di Stasiun Cawang dan layanan penitipan barang di Stasiun Halim juga tersedia untuk mendukung kenyamanan pelanggan.
Selain itu, LRT Jabodebek dirancang ramah bagi penyandang disabilitas dengan fasilitas meliputi blok taktil, huruf braille di elevator, layar informasi visual, suara pengumuman otomatis, gate khusus pengguna kursi roda, toilet disabilitas, elevator di seluruh stasiun, dan kursi prioritas di setiap rangkaian.
“Kami ingin memastikan semua pelanggan tanpa terkecuali dapat merasakan pengalaman transportasi yang inklusif,” tambah Anne.
Dari sisi kepuasan pelanggan, LRT Jabodebek mencatat peningkatan Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) dari 4,29 pada semester II 2024 menjadi 4,63 pada semester I 2025. Penilaian mencakup aspek keramahan petugas, kebersihan kereta dan stasiun, kemudahan sistem pembayaran melalui QRIS, Kartu Multi Trip (KMT), dan Kartu Uang Elektronik (KUE), serta ketepatan waktu perjalanan.
“Hasil ini mencerminkan efektivitas peningkatan layanan yang dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Anne.
Ia menambahkan, LRT Jabodebek juga memperkuat integrasi antarmoda di kawasan Jakarta Timur, terutama melalui Stasiun Kampung Rambutan yang bersebelahan dengan Terminal Kampung Rambutan. Penumpang dapat dengan mudah berpindah ke Transjakarta, mikrotrans, angkot, bus kota, antarkota antarprovinsi (AKAP), hingga bus menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Minat masyarakat di Stasiun Kampung Rambutan meningkat pesat. Pada Januari–September 2025, tercatat 427.644 pengguna tap in, naik 63,6 persen dibandingkan tahun 2024. Sementara tap out mencapai 415.605 pengguna, tumbuh 55,9 persen dibandingkan 266.660 pengguna pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Data ini menunjukkan konektivitas dan efisiensi waktu tempuh menjadi faktor utama peningkatan minat masyarakat terhadap LRT Jabodebek,” kata Anne.
Ia menegaskan, seluruh capaian ini merupakan bagian dari komitmen KAI memperkuat layanan transportasi perkotaan berbasis rel yang andal dan berkelanjutan.
“Kami akan terus memastikan LRT Jabodebek memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien. Transportasi publik adalah sarana mobilitas dan fondasi untuk membangun kota yang lebih terhubung serta berdaya saing,” tutur Anne.

18 hours ago
8





































