REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya menghadirkan pengalaman ibadah umrah yang lebih aman, mudah, dan modern bagi masyarakat Indonesia kembali diperkuat melalui kolaborasi strategis antara BPKH Limited dan Siiru Indonesia. Kemitraan ini dirancang untuk mendukung pengembangan ekosistem layanan umrah terintegrasi yang memberikan nilai tambah bagi jamaah tanpa mengubah ketentuan bahwa penyelenggaraan perjalanan tetap berada di tangan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) berizin.
Mudir BPKH Limited, Iman Ni’matullah, mengatakan BPKH Limited memandang perkembangan kebutuhan jamaah yang semakin mengarah pada layanan berbasis teknologi sebagai peluang untuk memperkuat ekosistem perjalanan ibadah. Dengan menggandeng Siiru yang mengembangkan platform digital integratif, BPKH Limited berperan memastikan bahwa inovasi tersebut dapat memberi manfaat nyata bagi jamaah dengan tetap berada dalam koridor regulasi.
“Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen kami menghadirkan nilai manfaat berlapis bagi jamaah Indonesia,” kata Iman kepada Republika usai penandatanganan kerja sama dengan Siiru di Muamalat Tower, Rabu (10/12).
Menurut Iman, teknologi berperan membuka akses informasi dan layanan yang lebih tertata, sementara penyelenggaraan perjalanan tetap dilaksanakan oleh PPIU yang memiliki izin resmi. Fokus BPKH Limited adalah memperkuat ekosistem, bukan mengambil peran travel.
Dengan pendekatan ini, BPKH Limited menegaskan posisinya sebagai penguat dan fasilitator ekosistem layanan, bukan operator perjalanan umrah.
Imam menambahkan, pada tahap awal, dukungan BPKH Limited difokuskan pada pengembangan infrastruktur pendukung perjalanan, seperti integrasi layanan transportasi darat dan pemanfaatan Kereta Cepat Haramain untuk membantu penyedia layanan menghadirkan perjalanan yang lebih terstruktur bagi jamaah umrah.
“Tahap berikutnya akan memperluas integrasi sistem agar PPIU dan mitra resmi lainnya dapat mengoptimalkan fitur dalam platform Siiru mulai dari pendataan jamaah, pendukung logistik, hingga koordinasi layanan di Tanah Suci,” ujar Imam.
Imam mengatakan, pada fase lanjutan, kolaborasi juga mencakup peningkatan kualitas layanan pendukung seperti penyediaan mutawif profesional dan pemesanan akomodasi hotel resmi yang memenuhi standar kenyamanan dan kepatuhan. Semua dukungan tersebut diberikan dalam kerangka meningkatkan manfaat dan kenyamanan, tanpa memasuki ranah penyelenggaraan perjalanan umrah.
Siiru menghadirkan fitur edukasi digital berupa panduan manasik, persiapan ibadah, dan materi literasi berbasis syariah. Ini sejalan dengan tujuan BPKH untuk meningkatkan kesiapan jamaah melalui pendampingan yang lebih mudah diakses.
“Di era digital, jamaah membutuhkan informasi yang akurat dan terstruktur. Melalui platform ini (Siiru), kami mendorong penguatan literasi ibadah secara berkelanjutan,” ujar Iman.
Selain penguatan ekosistem layanan, kerja sama BPKH Limited dan Siiru juga mencakup dukungan terhadap program sosial yang mendukung kenyamanan jamaah di Tanah Suci, mulai dari fasilitas penunjang ibadah hingga bantuan layanan kemanusiaan yang relevan dengan kebutuhan jamaah. Inisiatif ini sejalan dengan mandat BPKH dalam mengelola dan mengembangkan nilai manfaat Dana Haji secara akuntabel dan transparan.
Direktur Siiru, Ahmad Aizudin, menambahkan bahwa saat ini aplikasi Siiru baru memberikan layanan mutawif, transportasi darat di Arab Saudi, wakaf, sedekah, informasi terkait umrah, dan layanan lainnya.
“Nanti akan menyediakan juga layanan tiket pesawat dan hotel,” kata Aizudin.

19 hours ago
4































