CEO Nissan Resmi Mengundurkan Diri Dari Jabatannya, Kenapa?

Dok. Nissan

MOTORESTO.ID, JEPANG -- Makoto Uchida. CEO Nissan Motor Co. resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO dan akan digantikan oleh Ivan Espinosa, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Perencanaan Nissan. Perubahan ini akan efektif mulai 1 April 2025, sekaligus mengakhiri spekulasi mengenai siapa yang akan memimpin perusahaan di tengah tantangan industri yang semakin kompleks.

Uchida mengambil alih kepemimpinan Nissan pada 2019, setelah skandal Carlos Ghosn mengguncang perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, Nissan sempat mengalami pemulihan pada 2022 dan 2023. Namun, tahun 2024 menjadi masa sulit dengan penurunan penjualan, hasil keuangan yang mengecewakan, serta restrukturisasi besar-besaran yang mencakup pemotongan produksi dan PHK karyawan. Tak hanya itu, kegagalan pembicaraan merger dengan Honda juga semakin memperburuk situasi perusahaan.

Ketua Dewan Direksi Nissan, Yasushi Kimura, menegaskan bahwa perubahan kepemimpinan ini diperlukan demi kelangsungan hidup perusahaan.

“Mengingat tantangan industri dan kinerja Nissan, kami yakin bahwa perubahan dalam tim manajemen puncak adalah langkah yang tepat,” ujarnya saat konferensi pers daring melalui YouTube Nissan.

Sementara itu, Uchida menjelaskan keputusannya untuk mundur dengan pendekatan yang lebih diplomatis.

“Saya telah mengatakan bahwa pengunduran diri saya akan diputuskan oleh dewan direksi. Saya percaya bahwa menyerahkan tongkat estafet kepada pengganti saya adalah cara terbaik untuk bertanggung jawab sebagai CEO,” ungkapnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa sejak mengungkap rencana pemulihan Nissan pada musim gugur lalu, banyak kritik yang muncul, baik dari internal maupun eksternal.

Selain penggantian CEO, Nissan juga melakukan perombakan besar dalam Komite Eksekutifnya. Beberapa eksekutif senior seperti Kunio Nakaguro (Chief Technology Officer), Hideyuki Sakamoto (Chief Monozukuri Officer), Asako Hoshino (Chief Brand & Customer Officer) dan Hideaki Watanabe (Chief Strategy & Corporate Affairs Officer) akan meninggalkan perusahaan antara lain.

Menurut Nissan, perubahan ini bertujuan untuk membantu perusahaan mencapai target jangka pendek dan menengah, sekaligus mempersiapkan pertumbuhan jangka panjang. Meski demikian, masih perlu dilihat apakah strategi ini akan membawa Nissan kembali ke jalur kesuksesan.