Hasil Dagang Wajit Keliling Bandung Bawa Abah Olib ke Tanah Suci Tahun ini

7 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Penantian Olib, warga Kampung Nyalindung, RT 01/02, Desa Girimukti, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat untuk menunaikan rukun Islam ke-5 akhirnya berbuah manis. Pria yang berusia hampir 1 abad itu akan ke Tanah Suci dari hasil jerih payahnya sebagai petani dan pedagang.

Mendapat panggilan menunaikan ibadah haji di usia 94 tahun, Olib menjadi calon jamaah haji tertua asal Kabupaten Bandung Barat. Keberangkatannya terasa lebih istimewa karena Olib akan didampingi istri tercinta, Wariah (74). Abah Olib dan istrinya terdaftar di kloter 54 yang rencananya akan diberangkatkan pada 27 Mei mendatang.

Ketika disambangi di kediamannya pada Jumat (9/5), baik Olib maupun istrinya nampak masih bugar meskipun usianya sudah masuk kategori lanjut usia (Lansia). Dengan berbagai rangkaian tahapan yang sudah dijalani, termasuk pemeriksaan kesehatan, Olib mengaku siap berangkat ke Tanah Suci.

"Sudah siap berangkat. Abah dari dulu pengen berangkat haji, alhamdulillah tahun ini kelaksana," kata Olib.

Berkeinginan pergi ke Tanah Suci sejak lama, Olib akhirnya mendaftar tahun 2019 bersama istrinya. Mulainya ia dijadwalkan berangkat tahun lalu karena masuk prioritas kategori lansia, hanya saja Olib menundanya lantaran ingin berangkat bersama istrinya yang tahun lalu tidak masuk daftar.

Kesempatan pergi ke Tanah Suci pasangan suami istri yang dikaruniai 7 anak dan 12 cucu serta 1 cicit itu akhirnya datang tahun ini. Pihak keluarga mengajukan percepatan keberangkatan Wariah, istri Abah Olib karena sudah masuk kategori lansia juga. "Abah masuk kategori lansia jadi didahulukan. Istri juga harusnya 2 tahun lagi berangkatnya, tapi abah pengen didampingi," kata Olib.

Untuk berangkat menunaikan ibadah haji, Olib dan istrinya bekerja keras mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari hasil bertani dan berdagang. Olib sejak kecil anak petani yang dijadikannya sebagai profesi yang masih dilakoninya hingga kini. Ia memiliki lahan sawah dan kebun yang penggarapannya dibantu anaknya. "Abah ada padi, singkong. Hasilnya dikumpulin," katanya.

Olib juga memiliki penghasilan lain dengan berdagang camilan khas Cililin yakni wajit dan gurilem yang sudah dilakoninya sejak 15 tahun lalu. Luar biasanya, ia berjualan dengan cara berkeliling di Bandung Barat dan Kota Bandung untuk menjajakan dagangannya.

Rutinitas itu dimulainya dengan mengambil wajit dan gurilem ke pemiliknya. Setelahnya, Olib naik angkutan umum menuju wilayah perkotaan, lalu menanggung dagangannya berkeliling. Di usia senjanya, ia masih sanggup berjalan dari Bandung hingga ke wilayah Padalarang.

"Dari Cililin naik bus dulu ke kota (Padalarang atau Bandung). Baru keliling buat jualan dan Abah masih kuat jalan keliling dari Bandung ke Cimareme (KBB). Tapi sekarang-sekarang buat jaga kesehatan, Abah suka nginep di rumah yang punya dagangannya, pulang ke rumah paling 5 hari sekali. Alhamdulillah bisa nabung Rp 40 atau 50 ribu," paparnya.

Dari hasil bertani dan berdagang itulah Olib bisa mengumpulkan uang untuk biaya haji bersama istrinya. Kini ia pun rehat sejenak dari aktivitasnya berdagang keliling untuk menjaga kesehatannya jelang berangkat ke Tanah Suci. "Kalau ke sawah masih, tapi dagang istirahat dulu sementara. Jaga kesehatan juga," kara Olib.

Dewi Yulianti (35), anak bungsi Olib dan Wariah mengaku terharu kedua orang tuanya akhirnya bisa mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Keuda orang tuanya sudah lama mendambakan pergi ke Tanah Suci. "Kalau keinginannya udah lama, tapi baru daftar tahun 2019 dan alhamdulillah dipercepat berangkatnya karena masuk lansia. Anak-anak pastinya seneng abah sama emak bisa berangkat," kata Dewi.

Untuk perlengkapan, Olib dan Wariah hanya tinggal menunggu koper saja. Sedangkan yang lainnya sudah lengkap. "Semuanya anak-anaknya yang ngurus. Nanti pas berangkat tanggal 27 Mei insya Allah kami keluarga besar nganter pake bus," katanya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |