FESyar Sumatera 2025 Bukukan Transaksi Rp 12 Miliar, Eksyar Makin Bergairah

6 days ago 20

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2025 yang digelar pada 21–25 Juni 2025 di Lampung City Mall, Bandar Lampung, mencatat capaian transaksi yang signifikan. Hingga Selasa (24/6/2025), tercatat penjualan mencapai Rp 1,7 miliar, komitmen temu bisnis sebesar Rp 3,6 miliar, serta fasilitasi pembiayaan bersinergi dengan OJK dan Asbisindo Provinsi Lampung sebesar Rp 7,13 miliar.

Capaian tersebut mencerminkan kuatnya perkembangan dan potensi ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di wilayah Sumatera. Rangkaian FESyar menghadirkan berbagai inovasi untuk memperkuat ekosistem halal dan keuangan syariah, antara lain peresmian 15 Zona Kuliner Halal Aman Sehat (KHAS) di seluruh Sumatera, pengembangan destinasi wisata ramah Muslim di Pahawang dan Lampung Selatan, Gerakan Sadar Wakaf, serta pelatihan 100 duta literasi ekonomi syariah.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyampaikan BI akan terus berperan sebagai akselerator, inisiator, dan regulator dalam pengembangan eksyar. “Pertumbuhan yang kita dorong diharapkan akan berkelanjutan, membawa maslahat nyata, keadilan sosial, dan keberkahan bagi umat,” ujar Destry dalam penutupan FESyar Sumatera 2025 di Lampung City Mall, Rabu (25/6/2025).

Destry memaparkan, sektor halal value chain tumbuh hingga 4 persen (yoy) dan menopang 25 persen perekonomian nasional pada 2024. Pada tahun yang sama, aset keuangan syariah tercatat mencapai Rp 9.927 triliun atau setara 45 persen PDB Indonesia.

Ia menambahkan, dengan berbagai kebijakan dari hulu ke hilir, BI menargetkan kinerja ekonomi syariah pada 2025 dapat tumbuh di kisaran 4,8 hingga 5,6 persen. FESyar disebut sebagai wujud nyata sinergi BI dengan pemerintah dalam mendukung program Asta Cita.

Destry menegaskan, eksyar kini telah menjadi Prioritas Nasional (PN), dengan target ambisius untuk menjadi peringkat pertama eksyar global dengan kontribusi 56,11 persen terhadap PDB Syariah pada 2029.

“Untuk itu, mari bersama kita perkuat sinergi optimalisasi kebijakan eksyar dalam bauran kebijakan nasional,” ajaknya.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, turut mengapresiasi kontribusi BI, yang tidak hanya menjaga stabilitas inflasi, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif di daerah. Ia menyebut, dengan banyaknya pesantren di Lampung, pertumbuhan eksyar akan semakin kuat memperkuat struktur ekonomi daerah.

“Semangat kebersamaan dan sinergi adalah kunci untuk mewujudkan kemajuan eksyar di regional Sumatera,” kata Jihan.

FESyar Sumatera mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional” sebagai respons atas tantangan ekonomi global yang membutuhkan sistem ekonomi alternatif berbasis nilai (value-based economy).

Sejak dibuka pada Sabtu (21/6/2025), telah digelar beragam kegiatan, antara lain dua seminar, 12 edukasi, tujuh kompetisi syariah, tujuh showcasing produk dan jasa eksyar, tiga business matching, kampanye digital di dua marketplace, serta hiburan. Sebanyak 210 UMKM turut ambil bagian dalam FESyar tahun ini.

Eksposur FESyar dalam mempromosikan ekosistem halal juga mendapatkan respons positif dengan total pengunjung dan audiens mencapai 45.006 orang.

FESyar merupakan bagian dari rangkaian Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang akan digelar pada 8–12 Oktober 2025 di Jakarta. Setelah FESyar Sumatera, BI akan melanjutkan penyelenggaraan FESyar Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan FESyar Jawa pada Juli dan September mendatang.

Dengan penguatan halal value chain, integrasi keuangan komersial dan sosial syariah, serta literasi gaya hidup halal, BI optimistis ekonomi syariah akan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pusat eksyar global.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |