Kolom : Ayah

2 days ago 17
 republikaIlustrasi Ayah. Foto : republika

Dr Encep Saepudin, SE, MSi

Pemulung Kata

Kagak ada istilah bekas ayah. Statusnya ini melekat pada laki-laki terhadap anak-anaknya. Sampai kapan pun! Dunia akhirat!

Berbeda dengan ibu, yang pasangan ayah. Bisa saja ayah putus hubungan dengan ibu. Cerai.

Berarti hak dan kewajiban ayah pada ibu selesai. Putus hubungan suami istri, tapi tidak dengan silaturahmi. Yang memutuskannya adalah hakim di Pengadilan Agama (PA).

Kalau anak ikut ibu, bukan berarti ayah lepas tangan. Ayah tetap wajib memberikan perhatian kasih sayang dan uang jajan pada anak. Sampai kapan pun.

Bagaimana kalau ayah kagak melakukannya? Jangan coba-coba karena Malaikat Malik, sang penunggu pintu neraka, bakal menjebloskan ayah yang abai pada anaknya itu ke neraka.

Mau? Hiiiii

Banyak istilah panggilan untuk ayah. Bapak. Pa'e. Abah. Papa. Papih. Daddy. Babeh. Buya. Amaq. Pace. Kamu memanggilnya apa?

Diperkirakan terdapat 1,5 miliar Laki-laki menyandang ayah di dunia per 2018. Angkanya terus bertambah.

Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan jumlah ayah sekitar 87,84 juta orang. Namun sebanyak 11,53 juta ibu menggantikan posisi ayah karena ayah sudah meninggal, pisah, atau hilang.

Posisi ayah tidak bisa diganti ibu. Pun sebaliknya.

Dalam Al Qur'an, ayah digambarkan sebagai sosok pemimpin, pendidik, pencari nafkah, inspirator, dan pelindung keluarga. Sebagaimana dalam firman-Nya: "Kami menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Kami dan Kami mewahyukan kepada mereka (perintah) berbuat kebaikan, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada Kami mereka menyembah. (QS Al-Anbiya' : (73))

Bayangkan! Bagaimana perasaan ayah saat anak-anaknya berebutan mau gelayutan di tubuh lelahnya? Bahagiakah? Marahkah?

Juga perasaan ayah yang berharap anak, namun belum juga dikaruniainya. Sedihkah? Ikhlaskah?

Menjadi ayah kagak mudah. Banyak menanggung beban.

Beban tanggungjawab. Beban risiko. Beban bekerja. Beban ikhlas. Dan, masih banyak beban-beban lain yang bisa kamu tambahkan.

Makanya ayah suka diam. Menyendiri. Agar bisa mengatasi beban-beban itu.

Pundaknya pun jadi beban sandar kepala anak-anaknya. Dadanya tempat rebahan kepala ibunya.

Keberhasilan ayah mengatasi beban itu akan menciptakan keluarga samawa. Sakinah menciptakan ketenangan dan ketenteraman dalam keluarga. Mawaddah menghadirkan cinta dan kasih sayang sesama anggota keluarga. Warahmah mendatangkan rahmat, rezeki, dan ampunan dari Allah SWT.

Ayah yang berhasil menciptakan keluarga samawa adalah ayah yang amanah, jujur, menepati janji. Ayah itu adalah dirimu!

Masya Allah... Alhamdulillah...

Ayah yang berkhianat, berdusta, dan ingkar akan gagal menghadirkan keluarga samawa. Suka merusak kebenaran. Menegakan kebatilan.

Ayah yang model begini bukan hanya bikin hancur keluarga. Juga, bikin masyarakat pecah belah. Bahkan bikin negara porak-poranda. Mirip...

Subhanallah... Na'uzubillahiminzalik...

Selama 11 tahun terakhir, 2013-2023, jumlah laki-laki yang siap menjadi ayah turun sekitar 28,12%. Entah apa sebabnya.

Hai para laki-laki. Jangan takut menjadi ayah.

Lihatlah Chris Gardner, salesman, dalam memberikan harapan menjadi kenyataan pada anaknya berusia 5 tahun dalam The Pursuit of Happyness. Tirulah..

Tidak selamanya ayah apes terus. Terus ada masanya ayah bahagia. Kapan? Entahlah!

Panggil aku, ayah! (*)

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |