UCare Indonesia
Agama | 2025-02-17 16:29:29
Salah satu bentuk penyakit lisan yang sering terjadi tanpa disadari adalah mengungkit-ungkit pemberian kepada orang lain. Perbuatan ini bukan hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga dapat menghapus pahala yang seharusnya didapat dari kebaikan yang telah dilakukan.
sumber: freepik.com
Peringatan dari Al-Qur’an
Allah Ta’ala telah memperingatkan dalam firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).” (QS. Al-Baqarah [2]: 264)
Ayat ini menunjukkan bahwa perbuatan mengungkit pemberian dapat membatalkan pahala yang telah diperoleh dari sedekah atau hadiah yang diberikan. Artinya, seseorang yang mengungkit pemberiannya tidak akan mendapatkan ganjaran amal yang seharusnya ia terima di sisi Allah.
Dampak Mengungkit Pemberian
Mengungkit-ungkit pemberian memiliki dampak negatif yang besar, baik dari segi spiritual maupun sosial, di antaranya:
1. Menghapus pahala kebaikan
Orang yang memberi seharusnya berharap pahala dari Allah, bukan mencari pengakuan atau pujian dari manusia. Jika pemberian tersebut diiringi dengan ungkitan, maka amal itu menjadi sia-sia.
2. Menunjukkan kurangnya keikhlasan
Sedekah atau hadiah yang diberikan dengan keikhlasan tidak akan diungkit kembali. Sebaliknya, jika seseorang sering mengingatkan penerima akan pemberiannya, itu menunjukkan bahwa niatnya tidak murni karena Allah.
3. Menyakiti Hati Penerima
Orang yang menerima bantuan atau hadiah akan merasa tidak nyaman dan terbebani jika terus-menerus diingatkan akan pemberian tersebut. Hal ini dapat merusak hubungan baik dan menimbulkan rasa malu atau bahkan kebencian.
4. Merendahkan martabat diri sendiri
Orang yang sering mengungkit pemberiannya justru akan kehilangan rasa hormat dari orang lain. Sikap ini mencerminkan ketidakdewasaan dalam beramal dan berinteraksi dengan sesama.
Sikap yang Benar dalam Memberi
Agar amal sedekah tetap diterima di sisi Allah, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Luruskan niat sejak awal, bahwa pemberian dilakukan semata-mata karena Allah.
2. Lupakan pemberian setelah diberikan agar hati tetap bersih dari sifat sombong dan riya’.
3. Jangan berharap balasan atau pujian dari orang lain.
4. Bersyukur kepada Allah karena diberi kesempatan untuk berbuat baik.
Mengungkit-ungkit pemberian adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam karena dapat menghapus pahala dan melukai perasaan orang lain. Sebagai seorang muslim, kita harus berusaha untuk ikhlas dalam memberi dan tidak mengharapkan imbalan selain dari Allah. Dengan menjaga lisan dari penyakit ini, kita bisa memperoleh keberkahan dalam hidup dan mendapatkan pahala yang sempurna di sisi-Nya.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang ikhlas dalam beramal. Aamiin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.