Mengapa Telur Ayam Memiliki Warna Berbeda-beda?

9 hours ago 6
agrosarifarmagrosarifarm

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa telur ayam memiliki lebih dari sekadar warna putih atau cokelat?

Ada yang berwarna biru, hijau, krem, merah muda, dan bahkan berbintik-bintik.

Ternyata ada ilmu pengetahuan yang menarik di balik telur berwarna-warni ini.

Alasan terbesar untuk warna telur yang berbeda adalah genetika. Anda sering kali dapat mengetahui warna telur yang akan dihasilkan ayam betina hanya dengan melihat cuping telinganya.

Ayam betina dengan cuping telinga putih biasanya bertelur putih, sedangkan ayam betina dengan cuping telinga yang lebih gelap sering bertelur cokelat atau berwarna.

Namun sebenarnya, semua telur awalnya berwarna putih karena cangkangnya terbuat dari kalsium karbonat. Warnanya muncul kemudian, berkat pigmen yang ditambahkan selama pembentukan telur di dalam tubuh ayam betina.

Saat telur bergerak melalui tubuh ayam betina, ia melewati proses lima tahap. Selama tahap keempat, pigmen diendapkan ke cangkang, sehingga memberikan warna akhirnya. Berbagai jenis menghasilkan pigmen yang berbeda.

Misalnya, ayam White Leghorn bertelur putih, sedangkan ayam Rhode Island Red dan Plymouth Rock bertelur cokelat.

Warna cokelat berasal dari pigmen yang disebut protoporfirin, yang ditambahkan di akhir proses, sehingga bagian dalam cangkang tetap putih.

Beberapa ayam, seperti Ameraucana, bertelur biru karena mereka menyimpan pigmen yang disebut oocyanin, yang mewarnai cangkang secara menyeluruh, baik di dalam maupun di luar.

Silangkan ayam petelur biru dengan ayam petelur cokelat, dan Anda akan mendapatkan telur berwarna zaitun. Ayam petelur berwarna lainnya termasuk ras Araucana, Dongxiang, dan Lushi.

Telur berbintik juga alami dan terjadi ketika kalsium tambahan ditambahkan selama pembentukan cangkang.

Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan kecil dalam proses atau bahkan oleh kelebihan kalsium dalam tubuh ayam.

Meskipun telur berbintik mungkin terlihat tidak biasa, sebenarnya telur tersebut lebih kuat daripada telur biasa.

Sementara genetika menentukan warna dasar telur, faktor lain dapat sedikit mengubah penampilannya.

Usia, pola makan, stres, dan lingkungan dapat membuat telur sedikit lebih terang atau lebih gelap. Misalnya, ayam yang lebih tua mungkin bertelur lebih besar tetapi lebih pucat.

Stres akibat penyakit, panas, atau kepadatan juga dapat memengaruhi ukuran dan bentuk telur, terkadang menyebabkan telur berbentuk aneh.

Jika Anda bertanya-tanya tentang warna kuning telur, itu tergantung pada apa yang dimakan ayam, bukan warna cangkangnya.

Ayam yang memakan tanaman yang kaya pigmen kuning-oranye cenderung bertelur dengan kuning telur yang lebih gelap.

Ayam yang kebanyakan diberi makan jagung atau biji-bijian bertelur dengan kuning telur yang lebih terang.

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun kuning telur yang lebih gelap dan kuning telur yang lebih terang memiliki nutrisi yang sama, telur ayam yang dibesarkan di padang rumput sering kali memiliki lebih banyak omega-3, vitamin, dan kolesterol yang lebih rendah.

Dan inilah fakta menarik: terkadang seekor ayam bertelur dengan kuning telur ganda. Itu terjadi ketika dua kuning telur dilepaskan terlalu dekat, biasanya pada ayam muda yang tubuhnya masih terbiasa bertelur.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |