REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada batas bagi siapa pun yang mau berproses dan berani mencoba. Semangat inilah yang dibuktikan Almira, alumnus Cyber University, kampus yang dikenal sebagai The First Fintech University in Indonesia.
Lulus dari Program Studi Bisnis Digital tahun 2023, Almira menjadi cerminan dari bagaimana perjalanan pendidikan di Cyber University mampu membuka jalan karier yang luas dan beragam di era digital.
Mengawali kuliah dengan rasa bingung terhadap pilihan jurusan, Almira justru menemukan arah dan potensinya melalui proses yang dijalani.
“Waktu awal masuk, aku masih bingung sebenarnya bakal belajar apa. Tapi ternyata jurusan ini punya peluang karier luas banget dan benar-benar relevan sama perkembangan zaman, apalagi di era digital seperti sekarang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (17/7/2025).
Selama kuliah, Almira aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang menjadi wadah pengembangan kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan manajerial. Ia juga menunjukkan minat dalam dunia kreatif melalui keikutsertaan di Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) 2020.
Titik baliknya terjadi ketika Almira dan timnya terpilih mewakili kampus dalam program student exchange bersama Multimedia University Malaysia, bersama lebih dari 20 negara peserta.
Dalam ajang International Business Idea Challenge (IBIC 2020), mereka berhasil meraih Silver Award, sebuah pencapaian prestisius yang menempatkan Cyber University di panggung internasional.
Tak hanya unggul dalam ranah akademik dan prestasi global, Almira juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia terlibat dalam program pengabdian masyarakat seperti PHP2D, Wira Desa, dan menjadi asisten peneliti dalam program hibah pemerintah bersama Prof. Dana di Ngawi, Jawa Timur.
“Rasanya seperti belajar bisnis tapi dengan hati. Kita turun langsung ke masyarakat, mendengarkan, dan mencari solusi bersama,” ceritanya.
Pada semester enam, Almira melangkah ke dunia profesional dengan mengikuti program magang selama satu tahun di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Kantor Pusat, tepatnya di Divisi Social Entrepreneurship dan Inkubasi.
Di sinilah ia mengenal lebih jauh konsep bisnis yang berorientasi pada dampak sosial, bukan hanya keuntungan semata.
Selepas lulus, Almira diterima bekerja di Schoters by Ruangguru, dimulai dari posisi part-time di divisi partnership, hingga kini menjadi staf full-time di unit marketing sekolah.
Di sana, ia terlibat dalam penyusunan strategi digital, riset pasar, hingga komunikasi bisnis dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Bisnis Digital itu pilihan yang fleksibel dan kaya peluang,” ujar Almira saat membagikan pesannya untuk mahasiswa dan calon mahasiswa. “Kita bisa kerja di startup, korporat, NGO, atau bahkan merintis usaha sendiri. Yang penting adalah berani mencoba dan terus upgrade diri.”
Sementara itu,Vivi Afifah, Ketua Program Studi Bisnis Digital Cyber University, menyampaikan pencapaian Almira merupakan bukti nyata bahwa program ini mampu melahirkan lulusan yang adaptif, kreatif, dan berdampak.
Untuk itu, Cyber University terus berkomitmen mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan global melalui pendidikan berbasis teknologi, kolaborasi, dan nilai sosial yang kuat.
“Cyber University terus menunjukkan, lulusan Program Studi Bisnis Digital memiliki kompetensi yang tidak hanya relevan secara industri, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. Almira adalah bukti bahwa kuliah di Bisnis Digital adalah investasi masa depan yang membuka jalan tanpa batas,” tegasnya.