Peluncuran KHGT Jadi Inisiatif Muhammadiyah untuk Kesatuan Umat Islam Global 

5 days ago 17

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- MUhammadiyah secara resmi meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Rabu (25/6/2025).

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan peluncuran KHGT merupakan langkah penting dalam perjalanan Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi dunia Islam dan peradaban umat manusia. Apalagi kalender KHGT mengusung prinsip “satu hari satu tanggal” di seluruh dunia Islam, berdasarkan konsep kesatuan matlak dan metode hisab yang presisi.

“Hari ini adalah hari bersejarah. Muhammadiyah menghadirkan KHGT untuk menegaskan peran dan posisinya di tengah globalisasi yang tak terelakkan. Islam adalah agama kosmopolitan yang mengandung nilai-nilai universal, rahmatan lil ‘alamin, yang ditujukan untuk seluruh alam,” kata Haedar, Rabu (25/6/2025).

Haedar menjelaskan selama ini, sejarah Islam telah mampu membuktikan kemampuannya menembus batas geografis, dari Jazirah Arab hingga Eropa, Balkan, Rusia, Asia Timur, dan Tenggara. Peluncuran KHGT yang membawa misi peradaban Islam itu, kata dia, bukan sekadar agenda astronomi, namun merupakan wujud nyata dari semangat islam sebagai rahmat bai seluruh alam. 

"Ini adalah sebuah langkah maju untuk membayar utang peradaban yang terlalu lama tertunda. KHGT adalah simbol bahwa Islam masih dan akan selalu relevan, visioner, dan universal," ungkapnya.

Di sisi lain, KHGT juga menjadi bentuk konkret ijtihad Muhammadiyah demi menyatukan umat dalam waktu yang sama. Dengan menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia, Haedar menyebut hari raya umat Islam dapat dirayakan di hari yang sama.

Haedar juga tak menepis sudah terlalu lama umat Islam terpecah hanya karena adanya perbedaan dalam menetapkan tanggal dan hari besar keagamaan. Ia berharap, melalui inisiatif ini bisa menjadi pintu masuk bagi lahirnya ijtihad kolektif yang diterima dan dijalankan secara luas oleh umat Islam, baik di Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia.

“Perbedaan itu akan selalu terjadi selama kita tidak punya kesepakatan tentang satu kalender. Persis seperti masehi lah, dan kita perlu belajar. Umat Islam enggak apa-apa belajar," ucap Haedar.

Baginya, KHGT juga menjadi bagian dari tanggung jawab sejarah untuk membayar utang peradaban Islam yang terlalu lama tertunda. Dengan semangat itulah, Haedar mengajak umat Islam untuk melepaskan ego sektoral dan nama golongan demi kepentingan yang jauh lebih besar yakni kesatuan umat dalam waktu.

“Mari kita mulai berubah, mengubah ijtihad kita agar dan demi hutang peradaban kita. Saya yakin kita akan terus memperkenalkan KHGT, bila perlu hilangkan nama Muhammadiyah, dan jangan ingat-ingat nama Muhammadiyah, tapi mari bersatu untuk satu hari, untuk satu tanggal yang sama, bagi seluruh kawasan dunia Islam,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hamim Ilyas, menambahkan bahwa peluncuran KHGT merupakan hasil kajian mendalam yang telah diputuskan pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-32 pada Februari 2024. Keputusan ini mengadopsi hasil Muktamar Turki 2016 yang dianggap memenuhi syariat Islam dan berbasis ilmiah. 

Adapun KHGT ini berlandaskan tiga prinsip utama antara lain keseragaman hari dan tanggal di seluruh dunia untuk memulai bulan baru, penggunaan hisab (perhitungan astronomi) sebagai metode penentuan waktu, yang memungkinkan peramalan jadwal penanggalan jauh ke depan dan kesatuan matlak, yaitu anggapan bahwa seluruh permukaan bumi merupakan satu zona waktu untuk kalender Islam.

“Dengan mengadopsi KHGT, Muhammadiyah ingin melunasi utang peradaban. Selama 14 abad sejarah Islam, belum ada sistem kalender Islam yang berlaku secara global dan unifikatif. KHGT hadir untuk mewujudkan kesatuan waktu bagi umat Islam di seluruh dunia,” ujar Hamim Ilyas.

Untuk mendukung implementasi KHGT, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah juga telah mengembangkan tiga perangkat lunak berbasis ilmu falak mutakhir yakni Hisab Muhammadiyah, aplikasi desktop untuk komputer dan laptop, aplikasi web yang dapat diakses melalui situs resmi khgt.muhammadiyah.or.id dan MASA, aplikasi Android yang tersedia untuk pengguna ponsel pintar.

Masing-masing aplikasi tersedia dalam tiga bahasa antara lain bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris untuk menjangkau umat Islam secara global. Dilengkapi pula peta interaktif yang memvisualisasikan parameter KHGT secara akurat dan ramah pengguna.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |