Fiqih Akhdiyatu Salam
Edukasi | 2025-05-14 12:17:24

Di zaman digital sekarang, banyak orang menggunakan singkatan dalam pesan seperti "posdim " (posisi dimana? ), "thx" (terima kasih), dan "buru" (segera kembali). Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan ini bisa membuat pengirim tampak kurang tulus dan mengurangi peluang mendapatkan balasan. Penelitian yang diterbitkan di Journal of Experimental Psychology: General oleh David Fang beserta tim dari Stanford University melibatkan lebih dari 5. 300 peserta dari berbagai negara. Mereka menemukan bahwa pesan yang berisi singkatan cenderung dipandang kurang tulus dan mendapatkan lebih sedikit respons dibandingkan dengan pesan yang ditulis lengkap.
Dalam salah satu eksperimen, peserta diminta untuk menilai keaslian pesan yang menggunakan dan yang tidak menggunakan singkatan. Hasilnya menunjukkan bahwa pesan dengan singkatan dipersepsikan kurang tulus, dan penerima merasa bahwa pengirim tidak berusaha sepenuh hati dalam berkomunikasi dengan mereka.
Dr. Michelle Drouin, seorang profesor di bidang psikologi, mengungkapkan bahwa memakai singkatan bisa menurunkan persepsi ketulusan karena terkesan tidak ada usaha dalam berkomunikasi. "Walaupun singkatan mempercepat komunikasi, mereka juga bisa memberi kesan bahwa pengirim tidak sepenuhnya terlibat atau peduli," jelasnya.
Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa dampak negatif dari penggunaan singkatan terlihat di berbagai media komunikasi, termasuk aplikasi kencan seperti Tinder dan platform komunitas seperti WhatsApp. Pesan yang menggunakan singkatan di platform tersebut cenderung mendapat balasan lebih sedikit.
Temuan ini sangat penting untuk komunikasi sehari-hari, terutama dalam menjalin dan mempertahankan hubungan sosial. Meskipun penggunaan singkatan bisa mempercepat dan mempermudah komunikasi, jika digunakan secara berlebihan, hal ini bisa mengganggu penilaian penerima terhadap ketulusan dan perhatian si pengirim.
Dalam konteks yang profesional, penggunaan singkatan dalam komunikasi bisnis atau akademik bisa terlihat tidak profesional atau kurang serius. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan konteks dan audiens sebelum memilih untuk menggunakan singkatan dalam pesan.
Kesimpulan
Meski singkatan sudah menjadi bagian dari budaya digital saat ini, kita harus sadar bahwa cara kita menggunakannya dapat mempengaruhi bagaimana penerima melihat ketulusan dan niat pengirim. Dalam melakukan komunikasi yang efektif dan membangun hubungan yang kuat, terutama dalam konteks profesional atau hubungan baru, sebaiknya gunakan kata-kata lengkap dan tunjukkan usaha dalam komunikasi.
Sebagai penutup, meskipun singkatan membuat komunikasi lebih mudah, mereka juga bisa memberikan sinyal yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, gunakanlah dengan bijaksana dan pikirkan dampaknya terhadap hubungan serta pandangan orang lain.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.