Ruang Kelas Masa Depan Google Diluncurkan di Bitung Tangerang

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Classroom of the Future atau ruang kelas masa depan, sebuah ekosistem pembelajaran berbasis digital untuk membuat pengalaman belajar menjadi lebih efektif dan inklusif bagi semua siswa dan guru, sudah diluncurkan di Bitung, Tangerang, Selasa (11/3/2025). Peluncurannya digagas Google for Education dan PT Supertone (SPC).

Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Saryadi, mengapresiasi peluncuran ruang kelas masa depan. "Saya yakin peluncuran ruang kelas masa depan ini akan mampu mendukung kebutuhan akses pendidikan bagi semua, sebagaimana yang telah digariskan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," katanya, dikutip dari siaran pers.

Ruang kelas masa depan yang dilengkapi berbagai perangkat digital berbasis solusi dari Google diharapkan dapat menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah di Indonesia yang ingin mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran. Melalui ruang kelas masa depan, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang dinamis dan menarik. Bagi para guru, konsep ini bisa menyederhanakan pengerjaan tugas para pendidik, dengan memanfaatkan ekosistem produk SPC serta Google for Education yang terintegrasi dan berbasis pembelajaran digital.

Saryadi menuturkan, ruang kelas masa depan adalah bukti teknologi sebagai tulang punggung pendidikan. Mulai dari papan digital hingga layar sentuh, semuanya tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi juga menjadi jembatan menuju dunia pengetahuan dan eksplorasi tanpa batas.

Saryadi mengatakan teknologi bukan hanya soal kemajuan, tetapi juga soal aktor utama dalam pendidikan, yaitu guru. "Saya berharap teknologi dapat menjadi enabler. Guru akan semakin berdaya, lebih berkualitas dalam memastikan bahwa anak-anak kita memiliki pengetahuan dan kompetensi yang akan menjadi dasar bagi masa depan mereka. Saya membayangkan bahwa ruang kelas masa depan adalah ruang yang dinamis dan interaktif yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan masing-masing siswa," urainya.

Acara peluncuran turut dihadiri oleh Direktur Google for Education EMEA & Asia Pasifik, Colin Marson, dan Direktur Utama SPC, Raymond Tedjokusumo. "Program kolaborasi antara SPC dan Google ini menjadi satu tanda komitmen prinsip kerja kita dan kami percaya kolaborasi ini dapat memajukan mutu kualitas pendidikan di Indonesia yang akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka persiapan memasuki era digitalisasi,” ujar Raymond.

Sementara itu, Colin mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan punya tantangan tersendiri dalam memajukan pendidikan. "Di Google for Education, kami percaya bahwa teknologi dapat menjadi katalisator yang kuat untuk mengubah pendidikan," katanya.

“Di Indonesia, ada daerah yang memiliki akses internet yang mumpuni, namun tidak sedikit juga daerah blank spot. Berbagai kombinasi perangkat dan solusi dari Google for Education dapat membantu transformasi pembelajaran, bahkan untuk daerah yang minim koneksi internet. Perangkat seperti Chromebook, interactive flat panel (IFP), Smart TV, dan Chromebox dapat digunakan di berbagai kondisi untuk mendukung pembelajaran digital,” tambah Colin.

Dengan ruang kelas masa depan, Indonesia bisa menjadi contoh perubahan dalam pendidikan dan inovasi bagi negara-negara berkembang lain. Seperti Pakistan dan India.

"Inovasi sebenarnya ada di ruang kelas. Guru dan murid bisa berinovasi. Teknologi memungkinkan terjadinya inovasi itu, memungkinkan proses belajar yang terpersonalisasi," ujar Colin.

Sementara itu, Strategic Partner Manager Chrome OS Indonesia, Ganis Samoedra Murharyono, menekankan bahwa ruang kelas masa depan adalah laboratorium uji coba pembelajaran digital yang mendukung program Kemendikdasmen. Ekosistem ini dirancang untuk menerapkan pembelajaran modern seperti Coding dan AI, pembelajaran sinkronus dan asinkronus, pembelajaran jarak jauh, dan meningkatkan keterampilan abad ke-21.

"Kami ingin menciptakan ruang belajar yang inklusif dan personal, di mana teknologi menjadi jembatan bagi setiap siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, untuk mencapai potensi maksimal mereka," tambah Ganis.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |