Stimulasi Belajar Anak Melalui Belajar di Lapangan

4 weeks ago 37

Image Shela Rahmadhani, S. Pt.

Edukasi | 2025-02-15 16:17:30

Gambar : Belajar dari Lapangan. Pengolahan Karet di PTPN III

Pembelajaran di kelas merupakan proses transfer ilmu pengetahuan antara guru dan murid. Dibutuhkan konsentrasi yang baik dan sikap belajar yang baik agar ilmu dapat masuk. Pembelajaran di kelas dilakukan dengan instrumen buku teks mata pelajaran, dan alat tulis. Buku teks pelajaran disusun dengan kurikulum secara sistematika, sehingga anak memiliki pemahaman yang utuh terhadap pelajaran.

Namun, kadang akan dijumpai anak sulit mencerna pelajaran dari teks, dan kesulitan menerawang fakta dari buku teks. Misalnya ketika dalam kelas dipelajari saluran pencernaan pada hewan mulai dari mulut, oesofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Ternyata pada saat ujian siswa tidak dapat menguasai. Disatu sisi, ketika anak ditunjukkan secara langsung saluran pencernaan, misalnya ketika hari raya Idul Adha, ternyata dapat menguasai dengan mudah.

Dalam belajar, faktor terpenting adalah anak berpikir. Berpikir membutuhkan fakta atau bayangan dari fakta. Tentu dalam buku teks seringnya sudah disusun dengan bahasa ilmiah yang membuat anak sulit membayangkan fakta. Guru diharapkan dapat menjelaskan isi buku dengan fakta yang dapat diindera oleh anak. Namun, kadang tetap kurang maksimal karena anak tidak melihat fakta secara langsung.

 

Gambar : Siswa sedang diarahkan oleh instruktur

Sarana belajar untuk menstimulasi berfikir dapat memanfaatkan banyak hal. Salah satunya dengan belajar di lapangan secara langsung. Belajar di lapangan membuat fakta menjadi lebih dekat. Sebagai contoh belajar Biologi tentang keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mengumpulkan aneka tumbuh-tumbuhan dengan ragam tingkat jenis dan spesies, sehingga mendekatkan pada pemahaman tingkat keanekaragaman. Pohon sawit, kelapa, dan kurma, memiliki kesamaan, namun mereka adalah tumbuhan berbeda. Hal tersebut karena mereka memiliki keragaman tingkat jenis yaitu jenis pohon palem-paleman.

Saleh, 2023 menyatakan dalam penelitiannya "Effects of Demonstration Method of Teaching on Students’ Achievement in Building Construction in North East Technical Colleges" bahwa pencapaian pelajar dengan metode demonstrasi tinggi, sedangkan dengan metode pemaparan (mengajar di kelas sebagaimana umumnya) rendah. "Learning achievement of students taught Building Construction using demonstration method of teaching was high while those taught Building Construction using lecture method of teaching was low". Metode demonstrasi adalah metode dengan peraga atau alat instrumen sehingga fakta dapat diindera langsung. Metode ini erat diterapkan di lapangan, karena lapangan menyediakan instrumen belajar dan fakta langsung. Sarana belajar langsung lainnya dapat memanfaatkan fasilitas sekitar semisal museum, perpustakaan, perkebunan, kelompok ternak, dan industri yang ada di sekitar. Fasilitas di sekitar dapat dioptimalkan menjadi sarana pembelajaran. Perindustrian misal banyak memberikan pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan barang manufaktur. Sehingga untuk belajar reaksi kimia lebih dekat dengan fakta. Selain akal dapat berfikir, anak akan tergambar muara dari ilmu pengetahuan. Sebagai tambahan, belajar ke lapangan juga menarik dan tidak membosankan.

Gambar : Siswa melihat heater untuk memasak karet.

Pembelajaran di kelas penting, namun, belajar ke lapangan untuk melihat fakta langsung dapat mendukung pembelajaran di kelas. Selain itu, belajar di lapangan memberikan kesan membekas sehingga sulit untuk lupa walaupun tanpa menghafal, sementara belajar di kelas butuh ingatan ekstra ketika hendak menghafalkan pelajaran yang butuh dihafal. Kadang berefek pada minat belajar yang menurun karena pusing dahulu.

 

Gambar : Siswa melihat getah cair.

Berdasarkan Edgar Dale terkait penelitian ilmu saraf menyatakan bahwa daya ingat 10% dari apa yang mereka baca, 20 % dari apa yang mereka dengar, 30 persen dari apa yang mereka lihat, 50 % dari apa yang mereka lihat dan dengar, 70 % dari apa yang mereka katakan dan tulis, 90 % dari apa yang mereka lakukan. Daya ingat akan berefek pada proses akal dalam belajar berupa pendefenisian, penerapan, analisis dan kritik.

Terjadi kenaikan taraf pemikiran dan bertambah pengetahuan diharapkan diperoleh dari adanya proses pendidikan. Belajar tidak dibatasi hanya dengan buku teks, walaupun buku teks adalah alat belajar yang penting. Namun, sarana belajar dapat beragam dan punya fungsi masing-masing. Dibutuhkan sarana lebih untuk mencapai kualitas belajar lebih. Oleh karena itu, belajar lapangan dapat sebagai stimulator untuk untuk menghasilkan kualitas belajar lebih tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |