
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa terapi hormon, yang sering digunakan untuk meredakan gejala menopause seperti hot flashes dan keringat malam, juga dapat meningkatkan kesehatan jantung seiring waktu.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Matthew Nudy, seorang dokter jantung dan asisten profesor di Penn State College of Medicine.
Tim tersebut menganalisis data dari Women's Health Initiative, sebuah studi nasional berskala besar yang telah mengamati banyak wanita pascamenopause selama bertahun-tahun.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology ini menunjukkan bahwa terapi hormon berbasis estrogen membantu meningkatkan beberapa penanda yang berkaitan dengan kesehatan jantung.
Salah satu penemuan terpenting adalah bahwa terapi ini mengurangi kadar zat berbahaya seperti kolesterol yang disebut lipoprotein(a), yang diketahui dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Lipoprotein(a) sebagian besar dikendalikan oleh gen seseorang dan sulit diturunkan melalui diet atau olahraga. Saat ini belum ada obat yang disetujui FDA untuk menurunkannya.
Terapi hormon menggantikan estrogen dan progesteron yang berhenti diproduksi tubuh setelah menopause.
Selama bertahun-tahun, telah terjadi banyak perdebatan tentang keamanan terapi hormon, terutama untuk jantung.
Namun, penelitian baru ini menunjukkan bahwa terapi hormon dapat aman dan bahkan bermanfaat bagi wanita pascamenopause yang lebih muda—mereka yang berada dalam 10 tahun setelah menopause—yang umumnya sehat dan tidak memiliki penyakit jantung.
Selama menopause, kadar estrogen menurun, yang dapat menyebabkan perubahan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, dan penumpukan lemak di pembuluh darah. Semua perubahan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tim peneliti ingin melihat bagaimana terapi hormon memengaruhi kesehatan jantung dalam jangka panjang, karena penelitian sebelumnya sebagian besar hanya melihat hasil jangka pendek.
Mereka mengamati sampel darah dari 2.696 wanita yang berpartisipasi dalam uji coba terapi hormon.
Beberapa wanita hanya diberi estrogen, sementara yang lain menerima campuran estrogen dan progesteron.
Mereka memberikan sampel darah di awal penelitian dan kemudian diberikan lagi setelah satu, tiga, dan enam tahun.
Seiring waktu, para wanita yang menjalani terapi hormon menunjukkan beberapa peningkatan kesehatan jantung.
Kolesterol LDL "jahat" turun sekitar 11%, dan kolesterol HDL "baik" meningkat 13% pada kelompok yang hanya mengonsumsi estrogen dan 7% pada kelompok kombinasi. Kolesterol total dan resistensi insulin juga menurun.
Terdapat sedikit peningkatan trigliserida dan protein tertentu yang membantu pembekuan darah, yang mungkin merupakan efek samping dari cara terapi hormon diproses di hati.
Terapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk umum estrogen oral yang terbuat dari sumber kuda (turunan kuda), yang diketahui dapat meningkatkan penanda ini.
Menariknya, kadar lipoprotein(a) turun 15% pada kelompok yang hanya mengonsumsi estrogen dan 20% pada kelompok kombinasi.
Hal ini terutama terlihat pada wanita berlatar belakang Indian Amerika atau Penduduk Asli Alaska (penurunan 41%) dan berlatar belakang Asia atau Kepulauan Pasifik (penurunan 38%), meskipun para peneliti belum mengetahui mengapa penurunan tersebut lebih besar pada kelompok-kelompok ini.
Dr. Nudy menunjukkan bahwa bentuk terapi hormon yang lebih baru, seperti plester kulit (estrogen transdermal), mungkin tidak meningkatkan kadar trigliserida atau faktor pembekuan darah sebanyak pil oral.
Pilihan yang lebih baru ini dapat menawarkan cara yang lebih aman untuk mengatasi gejala menopause sekaligus mendukung kesehatan jantung.
Ia menyarankan agar wanita yang mempertimbangkan terapi hormon selama menopause menjalani pemeriksaan kesehatan jantung, meskipun mereka belum pernah mengalami serangan jantung atau didiagnosis penyakit jantung.
Hal ini dapat membantu dokter memutuskan apakah terapi hormon merupakan pilihan yang tepat bagi mereka.
Meskipun terapi hormon saat ini belum disetujui oleh FDA untuk menurunkan risiko penyakit jantung atau stroke, studi ini menambahkan informasi baru yang dapat membantu memandu keputusan dan penelitian di masa mendatang.