Laporan A Syalaby Ichsan dari Bener Meriah, Aceh
REPUBLIKA.CO.ID, ACEH – Warga sekitar Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah masih kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU setempat. Pantauan Republika di SPBU Jalan Takengon-Bireun, daerah Lampahan, Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (27/12/2025), antrean kendaraan mengular hingga satu kilometer untuk mendapatkan BBM di SPBU tersebut.
Pengakuan warga, mereka bahkan mengantre hingga dua hari untuk mendapatkan BBM. Ari Sembiring, salah seorang warga Bener Meriah, mengaku sudah mengantre sejak subuh hingga sore hari. Menurut Ari, dia menunggu SPBU buka sejak Jumat (26/12/2025). "Katanya mau datang hari ini tapi mobil tangkinya berputar ke arah Bireuen, karena lengket (terjebak lumpur) di Simpang KKA," ujar dia.
Sejak bencana, ujar dia, SPBU sudah jarang buka di sekitar Bener Meriah. Menurut dia, tangki mobil BBM yang datang secara bergantian mengisi SPBU di daerah tersebut. Hal serupa terjadi di SPBU sekitar Takengon, Aceh Tengah.
Pantauan Republika, banyak SPBU masih tutup di sekitar daerah tersebut. Dr Muchsin, relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang sudah enam hari berada di Takengon, mengungkapkan, SPBU di daerah tersebut hanya beberapa kali buka sejak bencana.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) hingga pekan ini masih menyalurkan bahan bakar minyak via udara ke tiga wilayah terdampak bencana alam khususnya di Provinsi Aceh.
Keterangan Ari Sembiring, warga Bener Meriah, Aceh, soal kondisi antrean BBM pda Jumat (27/12/2025).
"Untuk daerah yang jalurnya putus atau belum bisa masuk lewat darat, suplai BBM dan LPG menggunakan pesawat," kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Sunardi di Kota Padang, Rabu.
Sunardi menyebut tiga daerah yang hingga kini masih menggunakan skema pengiriman udara yakni Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Luwes. Sementara, daerah-daerah lainnya distribusi BBM dan LPG sudah berangsur normal atau lewat darat jalur.
Untuk mempercepat pendistribusian BBM dan LPG, Pertamina bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara hingga maskapai Susi Air. Tidak hanya itu, perusahaan yang bergerak di bidang energi tersebut juga mengoptimalkan air traktor khusus memuat BBM.
"Alhamdulillah dua hari ini walaupun jalurnya cukup ekstrem tapi masih terbuka. Kami bisa mendorong BBM dengan menggunakan Intermediate Bulk Container," ujarnya.
Penerapan skema ini mampu menampung hingga satu ton BBM yang disalurkan khusus ke daerah Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Luwes. Skema distribusi via udara ini akan terus dilakukan hingga jalur darat ke tiga lokasi tersebut bisa diakses penuh lewat darat.
"Menjelang Natal dan perayaan tahun baru suplai kita bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung meminta pemerintah daerah bersama kepolisian setempat membantu mengawal kelancaran pengiriman BBM via Sitinjau Lauik guna mempercepat distribusi ke daerah terdampak bencana.
Yuliot mengatakan salah satu imbas terputusnya Jalan Lembah Anai yang saat ini masih dalam tahap perbaikan mengakibatkan pendistribusian BBM ke beberapa daerah seperti Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh dan sekitarnya mengalami keterlambatan.
"Pengiriman BBM via Sitinjau Lauik itu keterlambatannya bisa sekitar enam hingga delapan jam," sebut Wamen ESDM.

4 hours ago
4




































