Home > Gaya Hidup Friday, 12 Dec 2025, 01:01 WIB
Penelitian ini menunjukkan bahwa penderita gagal jantung seringkali memiliki lidah yang tampak berbeda dan kumpulan bakteri unik di permukaannya dibandingkan dengan orang sehat.
iStockphotoSebuah studi baru dari Guangzhou University of Chinese Medicine telah menemukan cara mengejutkan untuk mendeteksi gagal jantung kronis—dengan melihat mikroba pada lidah seseorang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penderita gagal jantung seringkali memiliki lidah yang tampak berbeda dan kumpulan bakteri unik di permukaannya dibandingkan dengan orang sehat.
Biasanya, lidah yang sehat tampak merah pucat dan memiliki lapisan putih tipis.
Tetapi penderita gagal jantung kronis seringkali memiliki lidah yang tampak lebih merah dengan lapisan kuning.
Perubahan ini menjadi lebih jelas seiring dengan semakin seriusnya penyakit.
Untuk menguji gagasan ini, para peneliti mempelajari 42 orang dengan gagal jantung kronis dan 28 orang sehat.
Semua orang dalam penelitian ini tidak memiliki masalah mulut atau gigi, tidak mengalami infeksi baru-baru ini, dan tidak mengonsumsi antibiotik atau obat-obatan terkait imun dalam seminggu terakhir.
Para peneliti mengumpulkan sampel dari lapisan lidah di pagi hari sebelum siapa pun makan atau menyikat gigi.
Mereka menggunakan sendok baja tahan karat untuk mengikis lidah dengan lembut.
Kemudian mereka menggunakan metode ilmiah khusus yang disebut sekuensing gen 16S rRNA untuk mengidentifikasi bakteri dalam setiap sampel.
Hasilnya sangat menc惊kan. Bakteri yang ditemukan di lidah orang dengan gagal jantung sama sekali berbeda dari bakteri yang ditemukan di lidah orang sehat.
Tidak ada tumpang tindih antara kedua kelompok tersebut. Ini berarti susunan bakteri di lidah mungkin merupakan tanda kuat gagal jantung.
Tim tersebut menemukan lima jenis bakteri spesifik yang dapat mengidentifikasi dengan benar siapa yang menderita gagal jantung dan siapa yang tidak, dengan akurasi 84%.
Mereka juga memperhatikan bahwa dua jenis bakteri—Eubacterium dan Solobacterium—menjadi kurang umum seiring memburuknya gagal jantung.
Ini berarti bahwa pemeriksaan mikroba di lidah dapat menjadi cara sederhana dan tanpa rasa sakit untuk membantu dokter mendiagnosis gagal jantung dan memantau bagaimana kondisi tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ini juga dapat digunakan untuk menyaring kelompok besar orang.
Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan meneliti bakteri lidah untuk mendeteksi penyakit.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang dengan kanker pankreas memiliki campuran mikroba yang berbeda di lidah mereka dibandingkan dengan individu yang sehat.
Beberapa ahli berpendapat bahwa perubahan bakteri ini dapat menyebabkan peradangan, yang mungkin berkontribusi pada timbulnya penyakit tertentu—termasuk gagal jantung.
Meskipun penelitian ini memberikan harapan untuk cara baru dalam menemukan dan memantau masalah jantung, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Para ilmuwan belum mengetahui apakah perubahan bakteri lidah ini menyebabkan gagal jantung atau hanya merupakan akibat dari gagal jantung.
Namun demikian, penelitian ini membuka ide-ide baru yang menarik untuk menemukan masalah jantung sejak dini.
Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya memperhatikan hal-hal sederhana—seperti lidah—untuk mendapatkan petunjuk tentang kesehatan kita.
Tim peneliti, yang dipimpin oleh Dr. Tianhui Yuan, berharap metode baru ini dapat mempermudah deteksi dan pengobatan gagal jantung di masa mendatang.

11 hours ago
6






























