1 week ago
18
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah (SWT) menasihati umat Islam untuk mengamati dan mempelajari alam semesta untuk menemukan beberapa tanda-tanda-Nya.
Oleh karena itu, banyak ayat-ayat Alquran yang mulia mengajak umat Islam untuk mempelajari alam dan mencari pengetahuan, dan hal ini telah ditafsirkan sebagai dorongan untuk melakukan penyelidikan ilmiah.
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS Fushilat: 53).
Ayat-ayat Alquran tersebut memberikan stimulus yang kuat bagi komunitas Islam untuk berjuang demi pendidikan dan pengetahuan, dan berkisar dari fakta-fakta yang sebelumnya tidak diketahui tentang alam semesta hingga keajaiban-keajaiban di Bumi, seperti manfaat buah delima.
Shamsher Ali dalam Science and the Qur’an menjelaskan ada sekitar 750 ayat dalam Alquran yang berhubungan dengan fenomena alam. Bagi beberapa penulis Muslim, studi tentang sains berasal dari Al-Tauhid [2], yang berarti ada keselarasan yang lengkap antara tanda-tanda Allah (SWT) di alam, yang telah terbukti secara ilmiah, dan firman-Nya dalam Alquran.
Memang, Alquran, yang diturunkan empat belas abad yang lalu, menyebutkan fakta-fakta ilmiah yang baru saja ditemukan. Ini hanyalah beberapa dari sekian banyak fakta ilmiah yang ditemukan dalam Alquran:
1. Air
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS al-Anbiya: 30).
Dan hanya setelah ditemukannya mikroskop, disimpulkan bahwa semua makhluk hidup sebagian besar terdiri dari air - sementara di padang pasir Arab, hal terakhir yang dapat ditebak oleh manusia adalah bahwa semua kehidupan pada akhirnya berasal dari air.
BACA JUGA: Mengapa para Pembenci Membakar Alquran dan Justru yang Terjadi di Luar Dugaan?
2. Alam semesta, teori big bang
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS al-Anbiya: 30).
