
Personel Basarnas mengevakuasi korban meninggal akibat terjangan banjir bandang di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). BPBD Kota Sukabumi menyebutkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu pada 6-7 Maret 2025 mencapai 18 titik dan mengakibatkan 91 ribu jiwa terdampak. (FOTO : ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Foto udara Jembatan Cidadap yang amblas akibat terjangan banjir bandang di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). Amblasnya jembatan tersebut menyebabkan akses dari Palabuhanratu dan Kiara Dua terputus. (FOTO : ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Warga mengevakuasi barang-barangnya yang diterjang banjir di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu pada 6-7 Maret 2025 mencapai 18 titik dan mengakibatkan 91 ribu jiwa terdampak. (FOTO : ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Personel Basarnas mengevakuasi korban meninggal akibat terjangan banjir bandang di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025).
Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi telah menewaskan 3 warga, 5 orang masih hilang, dan 328 jiwa mengungsi.
BPBD Kota Sukabumi menyebutkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu pada 6-7 Maret 2025 mencapai 18 titik dan mengakibatkan 91 ribu jiwa terdampak.
sumber : Antara Foto