Belajar dari Imam Syafi'i, Minum Saat Puasa

1 week ago 20

Home > Risalah Thursday, 06 Mar 2025, 07:09 WIB

Masa anak-anak, Imam Syafi'i hafal 30 juz Al-Quran dan menguasai Kitab Muwatha' Imam Malik. Usia 15 tahun, beliau menjadi mufti (hakim agung) di Makkah, yang berfatwa atas permasalahan umat sesuai dengan syariat Islam.

 SumatraLink.id/Mursalin Yasland)Masjidil Haram, Makkah pada tahun 2023. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Tak selamanya perilaku seseorang dapat diklaim hanya melihat dari zohir (luar)-nya saja. Boleh jadi, hal yang tampak pada diri seseorang tak sepenuhnya benar atau salah di mata orang lain, begitu juga sebaliknya.

Dalam sebuah kisah, Muhammad Idris Asy-Syafi’i yang dikenal Imam Syafi’i Rohimahullah memberikan taklim (pengajaran) beragam materi fiqih di hadapan jamaah di Masjidil Haram. Siang itu bulan Ramadhan, dan juga jamaahnya banyak yang senior (berilmu).

Tiba-tiba, Imam Syafi’i minta izin kepada jamaah, lalu ia minum dari air yang dibawanya. Sontak, jamaah kaget,riuh, dan bertanya-tanya. Seorang imam, ahli fiqih, penceramah, tiba-tiba minum di siang hari bolong pada Bulan Ramadhan.

“Kenapa Antum (Anda) minum? Sekarang bulan puasa?” kata seorang jamaah kepada Imam Syafi’i yang langsung protes atas tindakan dan perilakunya saat Bulan Ramadhan.

“Aku belum wajib puasa,” kata Imam Syafi’i singkat.

Jamaah sepontan terbelalak dengan jawaban ringkas Imam Syafi’i. Perilaku Imam Syafi’i minum di sela-sela taklimnya di bulan Ramadhan telah menjadi pelajaran penting bagi penuntut ilmu, untuk tidak langsung bersuudzon atas suatu kejadian, yang belum tentu salah atau benar.

Baca juga: Perumpamaan Berdzikir Seperti Orang Hidup dan Mati

Kala itu, Imam Syafi’i memang belum memasuki usia baligh. Belum wajib puasa menurut syariat. Ia masih anak-anak tapi tingkat kecerdasan ilmunya sangat luar biasa dari rata-rata anak seusianya bahkan melebihi kecerdasan orang dewasa yang dianugerahkan Allah Subhanahuwata’ala (SWT) kepadanya.

Pada usia 9 tahun, ia sudah hafal Al-Quran 30 juz. Keistimewaan dan kelangkaan bagi anak-anak usia sekarang yang hidup di zaman serba mewah dan canggih. Untuk mencapai tingkat kehafalan dan kecerdasan Imam Syafi’i di zaman ini sangat sedikit, meskipun tetap masih ada.

Image

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |