Home > Risalah Saturday, 08 Mar 2025, 17:35 WIB
Malam kemuliaan yang hanya ada di 10 terakhir Bulan Ramadhan.

SumatraLink.id – Berbagai keistimewaan beribadah di Bulan Ramadhan, mulai dari puasa siang hari, tilawah Al-Quran, malamnya shalat tarawih dan witir, dan puncaknya pada Lailatul Qodar (malam penetapan Allah SWT). Seorang yang beribadah bertemu dengan malam istimewa itu, seakan ia beribadah setara seribu bulan.
Apa itu Lailatul Qodar? Dalam Al-Quran Surah Al-Qadr ayat 2-3, Allah SWT berfirman, “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Bila seseorang beribadah di malam biasa hanya mendapat ganjaran 10 pahala, sedangkan pada bulan Ramadhan dilipatgandakan 70 kali lipat menjadi 700 pahala. Sedangkan puasa, hak prerogatif Allah SWT yang memberikannya.
Abu Hurairah Rodhyallahuanhu (ra) mengatakan, Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) bersabda, “Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat. Allah Ta’ala berfirman 'kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya’....” (HR. Bukhari)
Sedikit mengilustrasikan, dalam setahun terdapat 12 bulan, jadi seribu bulan itu sama halnya 83 tahun. Rata-rata umat Nabi Muhammad SAW berusia 60 sampai 70 tahun, lebih dari itu “bonus”. Artinya, ketika seorang hamba beribadah pada malam Ramadhan bertemu lailatul qadar, maka ganjaran pahalanya melebih hidup seseorang di muka bumi ini.
Namun, untuk menggapai lailatul qadar pada 10 malam terakhir pada Bulan Ramadhan itu harus diniatkan ketika masuk malam 1 Ramadhan dan terus mendawamkan doanya, dan tentu meningkatkan amal ibadah.
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa shalat pada malam kemuliaan (lailatul qadar) karena eman dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari, Muslim).
Baca juga: Adakah Orang Shalat Semalam Suntuk?
Betapa beruntungnya bila orang yang beribadah pada malam Ramadhan berjumpa lailatul qadar, seakan ia beribadah semalam tetapi ganjaran pahalanya setara 83 tahun, dan diampuni semua dosanya telah lalu.
Untuk menggapai lailatul qadar, banyak masjid atau musholla menggelar iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan. Mereka beribadah shalat, tilawah, berdzikir sepanjang malam terutama malam-malam ganjil dengan harapan bertemu lailatul qadar.